Jakarta, CNN Indonesia -- CEO McLaren, Ron Dennis, harus menjilat ludahnya sendiri setelah menyatakan terlalu dini untuk melakukan kerjasama dengan Honda sebagai penyuplai mesin tim di ajang Formula Satu (F1).
Di sela GP Jepang musim lalu, Dennis ditanya awak media mengenai keyakinan tim McLaren terhadap mesin Honda. Jawaban pria 68 tahun asal Inggris itu cukup membuat pihak Honda berbunga-bunga.
Ketika itu Dennis mengklaim mesin Honda adalah sebuah permata dan bisa mengejutkan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Dennis juga mengatakan, "Mesin Honda akan kompetitif, tidak diragukan lagi."
Sejak awal, ketika kerja sama kedua pihak diumumkan pada 2013, banyak yang memprediksi kerja sama McLaren dengan Honda terjalin terlalu cepat. Terlebih Honda sudah tidak berpartisipasi dalam ajang F1 sejak 2008.
Honda memang memiliki rekor cukup bagus di F1 sebagai penyuplai mesin, namun sudah banyak perbedaan regulasi yang diterapkan sejak produsen mesin asal Jepang itu meninggalkan ajang jet darat ini.
Waktu dua tahun, tanpa melakukan tes yang intensif, tentunya tidak cukup bagi Honda untuk menciptakan sebuah mesin yang kompetitif. Apalagi tim-tim seperti Mercedes dan Ferrari terus mengembangkan mobil mereka.
Dennis yang sempat memuji-muji Honda, akhirnya mengakui seharusnya McLaren memberi Honda waktu lebih banyak untuk mengembangkan mobil.
"Kami berusaha bergerak maju lebih cepat dan itu mempengaruhi keandalan mobil, membuat semuanya lebih menantang. Masalah yang telah kami timbulkan ini adalah cara tercepat untuk kembali meraih kejayaan," ujar Dennis seperti dilansir
Autosport.
Tanpa 'Plan B'Meski terpuruk di musim pertama bersama Honda, McLaren dipastikan akan tetap memercayai Honda sebagai pemasok mesin tim musim depan. Dennis yakin Honda bisa memberikan McLaren mesin yang kompetitif.
"Saya kira tidak pernah ada keraguan mengenai level Honda untuk bersaing di F1, dan mereka sadar di mana posisi McLaren saat ini," ucap Dennis.
McLaren yang mengakhiri kerjasama 19 tahun dengan Mercedes akhir musim 2014, sepertinya tidak punya rencana cadangan atau
Plan B jika hubungan mereka dengan Honda gagal di musim pertama.
Tidak jelas berapa lama kontrak McLaren dengan Honda. Tim asal Inggris itu hanya menyatakan kerjasama dengan Honda merupakan 'jangka panjang'.
"Kami tidak punya
Plan B. Seperti pernikahan, terkadang membuat stres. Kepercayaan diri muncul karena Honda berkomitmen untuk jangka panjang dan mereka membangun fasilitas yang luar biasa," ujar direktur teknik McLaren, Eric Boullier.
Honda sebenarnya memiliki catatan cukup impresif di ajang F1 sebagai penyuplai mesin. Williams dengan pebalap Nelson Piquet meraih gelar juara dunia F1 1987 menggunakan mesin Honda.
McLaren juga punya kenangan indah bersama Honda. McLaren meraih gelar juara dunia sepanjang 1988 hingga 1991 juga dengan menggunakan mesin Honda.
Musim ini dua pebalap McLaren, Fernando Alonso dan Jenson Button, justru terpuruk dengan berada di peringkat 16 dan 18 klasemen sementara F1 2015 dengan musim menyisakan lima seri.
(har/kid)