Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki etape keempat, Selasa (6/10), rute gelaran Tour de Singkarak (TdS) kian ganas. Tantangan dari alam Sumatra Barat semakin membuat para pebalap harus mengatur strategi secara individual, juga tim untuk bisa memenangkan tiap etape.
Mengambil lokasi di Taman Segitiga Sawahlunto yang asri, etape keempat akan berakhir di Kantor Bupati Solok Selatan. Rute ini menempuh jarak sejauh 163,5 kilometer.
Meski 21 kilometer lebih pendek dari etape ketiga, para pebalap diperkirakan akan mencapai garis finis dalam waktu sekitar empat jam. Perkiraan waktu yang nyaris sama dengan etape keempat, tahapan balapan dengan jarak terpanjang di TdS 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaannya jelas pada karakter trek. Di etape keempat, pebalap ditantang untuk menaklukkan tiga titik tanjakan
King of Mountain (KOM), mulai dari yang termudah, hingga tersulit. Pada kilometer 2,1 ada tanjakan dengan kategori ringan, yakni empat.
Tanjakan dengan kategori tersulit ada di tengah rute. Tepatnya pada kilometer 51. Sementara tanjakan ketiga dengan kategori 2, ada di kilometer 150. Tidak hanya itu, masih ada dua titik penilaian sprint. Yakni di kilometer 98 dan 132.
Dengan tiga titik tanjakan di etape keempat ini, persaingan ketat diprediksi akan terjadi antara pebalap Pishgaman Giant Team dan Tabriz Petrochemical Team yang keduanya berasal dari Iran.
Kedua tim itu masih akan mendapat perlawanan sengit dari Bridgestone Anchor Cycling Team asal Jepang yang kini masih memegang rekor raja tanjakan di TdS 2015.
(har)