Jakarta, CNN Indonesia -- Depresi dan kesehatan mental menjadi ancaman serius di dunia sepak bola. Hal itu diketahui setelah sebuah studi menunjukkan satu dari tiga pemain menunjukkan gejala depresi.
Dalam studi yang dilakukan oleh asosiasi pesepak bola profesional, FIFPro, sebanyak 38 persen dari 607 pemain yang mereka wawancara memiliki masalah depresi dan kesehatan mental. Depresi itu paling banyak khususnya setelah mereka baru saja mendapatkan cedera serius.
"Kami harap studi ini semakin meningkatkan kewaspadaan dan komitmen seluruh pihak di dunia sepak bola untuk melindungi dan menjami kesehatan pemain, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun," ujar Ketua Tim Medis FIFPro, Vincent Gouttebarge, seperti dilansir
Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah operasi, tim dokter seharusnya sadar akan adanya potensi gejala masalah mental yang menyertai cedera serius."
Penelitian FIFPro itu melibatkan para pemain dan mantan pemain di 11 negara dari tiga benua. Hasilnya memang menunjukkan masalah mental merupakan ancaman tersendiri bagi dunia sepak bola.
Pasalnya, temuan FIFPro menunjukkan 38 persen dari 607 pemain aktif dan 35 persen dari 219 mantan pemain menunjukkan mereka mengalami gejala depresi.
Gejala itu berupa kesulitan tidur (23 persen pemain dan 28 persen mantan pemain), stres (15 persen pemain dan 18 persen mantan pemain), hingga penggunaan minuman beralkohol untuk mengatasi depresi (9 persen pemain dan 25 persen mantan pemain).
Selain itu para pemain yang mengalami cedera lebih dari tiga kali atau cedera panjang cenderung dua hingga empat kali lebih besar berisiko terseret dalam jurang depresi.
FIFPro menyatakan pemublikasian hasil penelitian itu ditujukan agar muncul kesadaran dalam dunia sepak bola untuk menangani secara dini atas risiko masalah mental pesepak bola.
(kid/kid)