LAPORAN DARI SINGKARAK

Berbuat Curang, Pebalap Iran Didiskualifikasi

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2015 09:30 WIB
Seorang pebalap sepeda asal Iran didiskualifikasi dari ajang Tour de Singkarak 2015 karena dinilai curang berpegangan pada mobil di etape VII.
Pebalap Tour de Singkarak 2015 melewati kawasan wisata air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat, Kamis (8/10). (CNN Indonesia/Vriana Indriasari)
Pasaman Barat, CNN Indonesia -- Seorang pebalap sepeda asal Iran, Rahim Emami, terkena diskualifikasi wasit setelah dinilai melakukan kecurangan saat melakoni etape ketujuh Tour de Singkarak 2015, Jumat (9/10).

Emami terlihat berpegangan pada mobil tim saat dirinya tertinggal jauh. Keputusan tersebut dibuat setelah juri dari Union Cycling International (UCI) dapat membuktikan kecurangan tersebut.

Chief Commissaire atau Ketua Wasit Balapan, Karunaratne mengatakan, Emami terbukti melakukan kecurangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu terjadi sekitar 40 kilometer jelang finis," kata Karunaratne kepada CNN Indonesia, Jumat (9/10) malam.

"Saya melihat sendiri saat ia berpegangan dengan mobil timnya itu," kata salah satu juri UCI, Thierry Diederen.

Diederen menegaskan, UCI, terutama dirinya sangat tidak menoleransi perbuatan semacam itu. Ia memastikan akan menerapkan keputusan yang sama kepada semua tim.

Terkait rumor banyaknya kecurangan semacam itu di gelaran Tour de Singkarak ketujuh ini, Diederen punya sikap sendiri.

"Kalau tidak ada bukti, atau saya tidak melihat sendiri, bagaimana bisa membuat keputusan serupa?" ujarnya.

Sebelumnya, pelatih tim Pegasus Continental Cycling Team, Wawan Setiobudi mengaku melihat sendiri banyak tim melakukan kecurangan.

"Banyak yang mendorong pebalapnya. Saya lihat sendiri kok, tapi mau bagaimana lagi," kata Wawan kepada CNN Indonesia, Rabu (7/10).

Wawan sendiri menerima saat juri memberi penalti kepada salah satu pebalapnya, Agung Ali Sahbana. Agung dinilai berpegangan pada mobil tim.

"Waktu itu Agung sedang kram, kami minta dia pegangan supaya kakinya bisa disiram," kata Wawan. "Tapi ya biarlah." (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER