Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ferrari Kimi Raikkonen membela keputusannya untuk menyalip Valtteri Bottas di putaran terakhir GP Sochi, Rusia, pada Minggu (11/10), yang berujung pada terjadinya benturan sehingga Bottas gagal menyelesaikan balapan.
Pada insiden itu, Raikkonen berusaha untuk mengambil alih tempat ketiga Bottas. Namun benturan justru meninggalkan celah bagi Sergio Perez dan Felipe Massa untuk menyusul sehingga Raikkonen finis di urutan kelima.
Dua jam setelah balapan, panitia pun menyatakan bahwa Raikkonen bersalah dalam insiden tersebut sehingga ia mendapatkan penalti 30 detik. Hukuman penalti menyebabkan posisi Raikkonen melorot ke urutan ke delapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu membuat Bottas, kompatriot Raikkonen dari Finlandia, naik pitam. Melalui pesan radio, Bottas juga mempertanyakan aksi yang dilakukan Raikkonen.
"Saya tidak melihat siapapun di sana, dan saya berada di depan. Tiba-tiba saja seseorang menabrak saya," kata Bottas seperti dikutip dari
Autosport. "Saya seharusnya berada di podium, tapi sekarang saya berada di sini dengan nol poin."
Sementara itu, Raikkonen berpendapat berbeda. Ia membela aksinya sendiri dan mengatakan bahwa benturan antar-keduanya adalah insiden balapan biasa.
"Saya kira usaha yang saya lakukan ini bukan upaya bodoh," kata Raikkonen seperti dikutip dari
ESPN F1. "Kami mengambil keputusan dan saat itu hanya ada dua mobil. Ada banyak cara untuk melihat suatu insiden."
"Saya ada di sana, tapi apakah ia tahu saya ada di sana? Untungnya ini bukan kecelakaan serius, namun ini bagian dari balapan."
Sementara itu, kepala tim Ferrari, Mauizio Arrivabene, juga membela Raikkonen dan mengatakan bahwa insiden ini mirip dengan yang terjadi di GP Monaco antara Raikkonen dan Daniel Ricciardo.
"Ini insiden balapan. Jika Anda melihat di Monaco, contohnya, kecelakaan antara Ricciardo dan Kimi sangat serupa."
(vws)