Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang Sriwijaya FC, Patrich Wanggai, mengaku tidak takut menghadapi intimdasi suporter Persib Bandung, Bobotoh, saat kedua tim bertemu pada final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10).
Persib diprediksi akan mendapat dukungan lebih dari 40 ribu suporter saat menghadapi Sriwijaya di SUGBK. Namun, Patrich mengaku tidak gentar menghadapi tekanan Bobotoh.
"Saya merasa senang, tidak tegang, dan sudah biasa menghadapi Persib beserta animo penontonnya," ujar Patrich saat ditemui CNN Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan penyerang Sriwijaya lainnya, Ferdinand Sinaga. Pemain yang tidak bisa memperkuat Laskar Wong Kito di ajang Piala Presiden 2015 itu yakin para pemain Sriwijaya justru akan bersemangat tampil di depan puluhan ribu Bobotoh.
"Tidak ada tekanan dalam melawan Persib. Semakin ramai akan membuat kami semakin bergairah," ucap Ferdinand.
Persib PincangPersib akan menghadapi Sriwijaya FC tanpa kehadiran tiga pemain kunci: Hariono, Muhamad Ridwan, dan Tantan. Bagi Patrich, absennya ketiga pemain tersebut merupakan keuntungan bagi Sriwijaya FC. Namun, mantan pemain Persipura Jayapura itu tetap menganggap Persib sebagai tim berbahaya.
"Absennya sejumlah pemain Persib menjadi keuntungan bagi kami, tapi Persib punya banyak pemain bagus lainnya," ujar Patrich.
Sementara Ferdinand menganggap Persib sebagai klub dengan skuat terlengkap di ajang Piala Presiden 2015. Dengan demikian, absennya tiga pemain tidak akan mempengaruhi permainan Tim Maung Bandung.
"Mereka hilang tiga pemain, tapi kekuatan pemain inti dan cadangan yang mereka miliki tidak terlalu jauh. Namun, itu tetap jadi keuntungan bagi kami," ucap Ferdinand.
"Sriwijaya juga mempunyai pemain yang memiliki kecepatan dengan bagus. Saya pikir ini akan menjadi final yang menarik sekali," sambung penyerang yang memperkuat Semen Padang pada ajang Piala Presiden 2015.
Jika menang, para pemain Sriwijaya FC dikabarkan akan mendapat mendapat bonus yang besar dari pihak manajemen. Namun baik Patrich dan Ferdinand memilih untuk lebih dahulu fokus ke laga final.
(har)