Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Stasiun Jatinegara, Mochamad Ridwan, menyebutkan bahwa sejauh ini tidak terlihat penumpang rombongan memakai atribut Persib ataupun penumpang rombongan umum.
Untuk semua penumpang yang menggunakan kereta lokal dari pemberangkatan Cikampek sejak pukul 4.30 sampai 06.01 pagi, berdasarkan laporan dari Stasiun Bandung, Ridwan mengatakan tidak ada pemberangkatan penumpang dalam jumlah besar atau masyarakat yang menunjukkan gelagat seperti suporter.
"Tidak ada. Karena penjualan tiket ke Bandung pun sudah kita buka dari 90 hari sebelumnya, sistemnya sekarang sudah seperti itu. Untuk keberangkatan hari H, kita (pihak stasiun) tidak bisa melayani karena sudah habis tempat duduknya. Jadi susah dapat tiket kalau langsung beli hari H."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk bisnis dan eksekutif masih ada, yang ekonomi itu yang banyak peminatnya. Kemungkinan kan kecil suporter naik bisnis atau eksekutif, biasanya naik Serayu yang lebih murah tiketnya," kata Ridwan kepada CNN Indonesia di Stasiun Jatinegara, Minggu (18/10).
Ridwan juga mengabarkan selama jangka waktu tersebut, tidak ada pembelian tiket secara rombongan. Karena jika demikian, pembelian tiket harya melalui suatu perusahaan.
Ridwan juga mendapat informasi dari Kepala Stasiun Cikampek, Karawang, Bekasi, Klari, dan Pasar Senen bahwa tidak ada rombongan berartribut klub sepak bola Persib ataupun aktifitas suporternya. "Karena tidak ada penumpang yang bergerombol lebih dari 5 orang, dan dari kemarin kita sudah pantau sampai sekarang ini," ucapnya.
"Kita malah dapat informasi dari Koordinator wilayah Cikampek sampai dengan Karawang, Bobotoh menggunakan bus menuju Jakarta dari jam 9 sebanyak 20 bus."
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, di dalam Stasiun Jatinegara terlihat belasan polisi berjaga-jaga untuk antisipasi gelombang suporter sepak bola dari Bandung. Ridwan menuturkan bahwa ini adalah pertama kalinya stasiun diberi pengamanan ketat untuk sepak bola.
Meski tidak seketat pengamanan sewaktu lebaran, pihak stasiun sudah siap dengan segala kondisi terburuk. Ridwan menyampaikan bahwa Stasiun Jatinegara memiliki bantuan keamanan operasional marinir 4 orang, polres 5 orang, polisi khusus kereta api 4 orang, polisi keamanan dalam stasiun 8 orang, dan komando resort militer 4 orang, untuk berjaga di dalam stasiun.
Sementara di luar stasiun juga sudah disiapkan anggota dari Polda 100 orang, dan polsek 30 orang. "Tidak apa-apa, untuk antisipasi kan tidak ada salahnya. Memang kondisinya seperti ini," tutur Ridwan.
"Orang mau nonton sepak bola kok susah. Sudah bukan musimnya nonton bola dibayangi rasa takut, buat apa bentrok. Rugi," kata Ridwan berpesan.
(ptr/ptr)