Bandung, CNN Indonesia -- Kegembiraan kembali terulang di kota Bandung usai Persib mengalahkan Sriwijaya FC dalam partai final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10) malam WIB.
Kegembiraan dan kemeriahan yang sama kala Persib memastikan titel juara Liga Super Indonesia (ISL) 2014 pada November tahun lalu. Kini, ketika waktu pertandingan final Piala Presiden mendekati menit-menit akhir babak kedua, para bobotoh--sebutan untuk pendukung Persib--di Bandung sudah antusias.
Ada yang lompat-lompat sambil menyanyikan yel-yel Persib, atau berteriak berulang-ulang kata, 'Juara-juara', ada pula yang memeluk rekannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Bandung sendiri acara menonton bareng (nobar) digelar di beberapa titik, dari mulai yang dikoordinasi Pemerintah Kota seperti di Taman Film dan Gedung Sate, ataupun yang digelar swasta, dan swadaya masyarakat di tingkat RT/RW atau komplek perumahan.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia di kawasan Alun-alun Bandung, kembang api dan bunyi klakson sontak ramai ketika wasit pemimpin laga, Jumadi Effendi meniupkan peluit panjang. Persib menjadi juara setelah mengalahkan Sriwijaya dengan skor 2-0.
Keramaian pun terjadi di hampir semua titik pusat kota, terutama di area nobar seperti di kawasan Gedung Sate, Jalan Ir H. Djuanda (Dago), hingga kawasan Cikapayang.
Suara klakson berulang-ulang dan seruan 'juara-juara' mengiringi kemacetan di Kota Bandung yang menyambut hasil final Piala Presiden.
"Cukup tegang (partai final ini), karena kita dapat gol cepat jadi bisa agak tenang," ujar Nugraha salah satu bobotoh kepada CNN Indonesia di kawasan jalan Dipati Ukur.
Nugraha yang mengaku berasal dari Sumedang itu pun menyatakan dirinya sempat terharu ketika melihat SUGBK membiru.
"Kita tahu susahnya bobotoh untuk bisa mendukung (Persib) di Jakarta. Tapi, terima kasih kepada semua pihak yang membuat itu terjadi," kata Nugraha.
(kid/kid)