Gunakan APBN, Kemenpora Talangi Hadiah Piala Kemerdekaan

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2015 17:39 WIB
Setelah tertunda lima pekan, PSMS Medan menerima hadiah Rp1,5 miliar hasil menjadi juara Piala Kemerdekaan.
Manajer PSMS Medan Andri Mahyar (kiri), Direktur Keuangan Haerudin Fachri Sinaga (kanan) setelah bertemu dengan perwakilan Tim Transisi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (23/10). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer PSMS Medan Andri Mahyar memberi konfirmasi bahwa pihaknya telah menerima pembayaran hadiah turnamen Piala Kemerdekaan senilai Rp1,5 miliar.

Andri memberikan konfirmasi kepada wartawan seusai bertemu enam jam dengan perwakilan Tim Transisi Ricky Yakobi, Sesmenpora Alfitra Salamm, dan perwakilan dari EO Catalunya pada Jumat siang (23/10). Pada pertemuan itu juga hadir Direktur Keuangan PSMS, Haerudin Fachri Sinaga.

Sementara itu, pihak Catalunya mengatakan bahwa biaya panpel tuan rumah sebesar 528 juta rupiah akan dilunasi minggu depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sudah selesai pembahasan. Sekarang (15.47 WIB) sekretaris tim PSMS Medan sedang bersama-sama perwakilan Catalunya di BCA Serpong untuk mentransfer uang hadiah keseluruhan sebesar 1,5 Miliar. Begitu juga untuk Ngawi dan Bantul sedang dalam proses saat ini," tutur Andri.
 
PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan pada 13 September dengan mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor 2-1 di partai final di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Kendala dana membuat pihak penyelenggara baru bisa menurunkan hadiah hari ini, atau lebih dari lima pekan kemudian.

Andri menyatakan bahwa dana hadiah berasal dari Kemenpora.

Hal itu juga dibenarkan oleh juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto. "Hadiah untuk PSMS Medan sudah di-handle Kemenpora. Uangnya? Dari APBN," kata Gatot melalui layanan pesan singkat kepada wartawan.

"Apakah melanggar aturan? Tidak, karena sudah ada rambu-rambunya. Kalau tidak sah akan jadi temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK)."

Meski demikian, Gatot enggan menjelaskan lebih lanjut pos APBN yang digunakan untuk membayar hadiah Piala Kemerdekaan tersebut.

Andri mengatakan, pelunasan uang hadiah membuat para pemain PSMS Medan beramai-ramai mengganti status di media sosial mereka, dari semula mengatakan "Negeri kami negeri penipu" menjadi "Alhamdulillah".

Mendatang, Andri mengatakan PSMS Medan akan tetap mengikuti turnamen sepak bola yang ada jika dibuat untuk perubahan tata kelola Indonesia. Hal ini sejalan dengan tekad PSMS Medan yang ingin terus melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap para pemain.

"Kami tetap dukung. Yang kami ributkan kemarin itu karena kemarin-kemarin tidak sesuai dengan yang yang telah dijanjikan. Artinya, bentuk teguran juga bagi teman-teman Tim Transisi, mudah-mudahan lebih profesional lah."

"Dan kalau bisa Tim Transisi ini jangan hanya dihuni oleh orang-orang politik doang lah. Orang-orang yang tau bola lah," ucap Andri.

Sementara itu, Haerudin juga tetap menanti turnamen lain dari Tim transisi. Jika tidak ada, Haerudin menyampaikan bahwa PSMS Medan bakal berinisiatif membuat kompetisi sendiri.

"Kami juga berencana menyelenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pemain sendiri. Nanti jangkauan dari turnamen ini tidak untuk klub-klub Sumatera saja, tapi Indonesia. Ada juga uji coba dengan salah satu kesebelasan di Pulau Jawa dalam waktu dekat ini," ujarnya.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER