Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi melakukan tendangan kecil kepada Marc Marquez di balapan GP Malaysia, Minggu (25/10), bukan hanya menarik perhatian para pecinta balapan namun juga pecinta bola.
Insiden yang berbuah hukuman start dari urutan paling belakang untuk Rossi di GP Valencia tersebut mengingatkan pada aksi Zinedine Zidane menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006.
Selepas balapan, meme-meme tandukan Zidane pada Materazzi pun bertebaran. Bahkan ada yang mempelesetkan muka Zidane dengan muka Rossi.
 Media Italia La Stampa menyamakan insiden Valentino Rossi dengan tandukan Zinedine Zidane. (Twitter @LaStampa) |
Dalam lintasan sejarah dunia olahraga, Rossi memang bukan atlet pertama melakukan tindakan agresif ketika sedang bermain di panggung tertinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika menanduk Materazzi, Zidane sedang bermain dalam salah satu pertandingan terketat dalam kariernya.
Perancis unggul lebih dahulu lewat penalti Zidane di menit ketujuh, kemudian disamakan oleh Materazzi di menit ke-19. Hingga menit ke-110, atau menit ketika wasit mengusir Zidane keluar lapangan, kedua tim terlihat tak bisa menciptakan gol lagi dan pertandingan akan ditentukan lewat drama adu penalti.
Aksi Zidane membuat dirinya tak bisa menjadi salah satu algojo penalti dalam laga tersebut. Perancis kemudian kalah dalam adu tos-tos-an dan Italia yang mengangkat Piala Dunia.
Selain Zidane, dunia olahraga juga pernah menyaksikan aksi Mike Tyson menggigit telinga Evander Holyfield. Partai tersebut memang bukan partai final, tapi aksi gigitan Tyson membuat seluruh publik tinju terkaget-kaget.
Namun aksi agresi paling gila di dunia balapan patut disematkan kepada Ayrton Senna, pebalap Formula 1 sekaligus tiga kali juara dunia asal Brasil.
Di balapan GP Jepang 1990, Senna dengan sengaja menabrakkan mobilnya kepada mantan rekan setim sekaligus rival terbesarnya, Alain Prost, ketika balapan baru saja melewati tikungan perrtama. Aksi tersebut adalah akumulasi persaingan antarkeduanya yang terbangun sejak tiga tahun sebelumnya.
Akibat aksi Senna tersebut kedua pebalap pun tak menyelesaikan balapan.
Berbeda dengan Rossi yang harus merasakan hukuman penalti karena aksi menendang Marquez, Senna justru mendapatkan keuntungan dan menjadi juara dunia untuk kedua kalinya.
(vws)