Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang bergulirnya Turnamen Piala Jenderal Sudirman yang direncanakan akan mulai bergulir 14 November mendatang, pihak Mahaka Sports and Entertainment mengaku akan menggunakan perangkat pertandingan dari pihak TNI.
Namun, Mahaka membantah jika penggunaan wasit dari kalangan TNI disebabkan penolakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memberi rekomendasi terhadap turnamen tersebut.
"Tidak. Tidak ada hubungannya (dengan penolakan PSSI)," ujar CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, ketika dihubungi
CNN Indonesia, Kamis (29/10) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu semua lebih disebabkan perayaan ulang tahun ABRI, sehingga akan menggunakan wasit dari pihak TNI dan Polri. Tapi jika kurang juga akan menggunakan wasit sipil juga."
Sebelumya, pihak PSSI sempat menyatakan tidak akan memberikan rekomendasi Piala Jenderal Sudirman jika turnamen itu tidak melibatkan PT Liga Indonesia.
Hal tersebut membuat Piala Jenderal Sudirman tidak bisa menggunakan perangkat pertandingan seperti wasit dan hakim garis yang saat ini masih berada di bawah naungan PSSI.
Terkait permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang meminta pihak Mahaka selaku operator Piala Jenderal Sudirman berkoordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Hasani menganggap itu bukan tugas Mahaka.
Pasalnya, Mahaka yang telah menegaskan posisinya sebagai operator turnamen hanya akan mengatur mengenai peserta dan teknis pertandingan saja.
"Di Piala Presiden kami merupakan promotor, sedangkan di Piala Jenderal Sudirman kami merupakan operator yang diminta menjalankan kompetisi. Ini semua murni gagasan (Panglima TNI) Jenderal (Gatot Nurmantyo)," ujar Hasani.
(har/har)