Jakarta, CNN Indonesia -- Kisruh antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) diharapkan Menpora, Imam Nahrawi, dapat selesai tahun depan.
Namun, Imam mengaku belum melihat adanya komitmen dari PSSI untuk mengubah diri mereka.
"Semua harus berkomitmen mau berubah. Jadi yang penting mereka harus berubah. Dan ada komitmennya," ujar Imam di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senin (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini kan belum ada konsep wacana tertulis dari mereka padahal fakta di lapangan telah membuktikan. Saya kira mereka juga harus proaktif."
Konflik antara Kemenpora dan PSSI itu sendiri berujung pada pembekuan sepak bola Indonesia oleh otoritas sepak bola dunia, FIFA.
FIFA memutuskan sanksi itu karena menilai pemerintah Indonesia telah melakukan intervensi dalam urusan sepak bola.
Selain itu, kompetisi Liga Indonesia hingga saat ini masih terhenti untuk jangka waktu yang belum jelas, kendati ada beberapa turnamen yang telah digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi.
Setelah Piala Kemerdekaan yang digelar tim Transisi Kemenpora dan Piala Presiden yang digelar swasta berakhir, akan kembali lagi berlangsung turnamen skala nasional lagi yang digelar swasta.
Saat ditanya apakah Menpora tak ingin menyelesaikan persoalan dengan PSSI lebih cepat, ia menjawab, "Tahun depan sajalah. Tidak terlalu lama lagi, tiga bulan lagi selesailah."
Olimpiade dan Dana Pensiun AtletSebelumnya dalam kesempatan memberi sambutan di kantor Kemenpora, tentang satu tahun berjalannya pemerintahan Joko Widodo, Imam mengatakan masih banyak yang harus dibenahi untuk membereskan kondisi olahraga Indonesia yang saat ini sedang terpuruk.
Salah satunya adalah keinginan Imam untuk mengembalikan tradisi medali emas kontingen Indonesia di ajang Olimpiade.
"Tentang olimpiade. Kita ingin ada kemauan untuk mengembalikan tradisi emas. Saya belum melihat itu karena Satlak Prima baru diperbaiki jadi masih ada waktu sembilan bulan," ujar Imam saat memberi
Selain itu Imam juga bertekad pada tahun depan kesejahteraan atlet maupun mantan atlet di Indonesia dapat lebih terjamin.
"Sebenarnya saya maunya pemberian bonus maupun kesejahteraan atlet dilakukan 2015 ini, namun karena belum ada payung resminya maka belum dapat kita lakukan dengan maksimal," ujar Imam melanjutkan.
"Tapi yakinlah 2016 dana pensiun bagi mantan atlet akan kita berikan. Peraih medali atau atlet-atlet nasional alan kita perhatikan masa depannya termasuk mereka yang pernah membela timnas."
Sehari sebelumnya, Imam memang sempat bertemu dengan salah satu mantan pesepakbola Indonesia, Kurnia Sandy, yang saat ini sedang sakit.
Oleh karena itu, Imam berharap ke depannya kejadian serupa tidak akan terulang. Apalagi, kata Imam, mantan penjaga gawang Indonesia itu merupakan salah satu idolanya.
(kid/kid)