'Perang' Kuwait vs IOC Kian Memanas

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 30 Okt 2015 16:05 WIB
Setelah menjatuhkan sanksi untuk Kuwait, Komite Olimpiade Internasional juga mencabut status kejuaraan menembak Asia yang diadakan di Kuwait.
Komite Olimpiade Internasional memberi sanksi kepada Kuwait. (Richard Heathcote/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Status kejuaraan menembak Asia yang diselenggarakan di Kuwait pekan ini diubah, dari semula menjadi ajang kualifikasi Olimpiade menjadi kejuaraan biasa. Keputusan ini diambil Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Kamis (29/10) setelah seorang delegasi asal Israel ditolak visanya untuk memasuki Kuwait.

"Berdasarkan permintaan Federasi Menembak Internasional (ISSF), Dewan Eksekutif IOC menghapus status ajang kualifikasi Olimpiade dari Kejuaraan Menembak Asia yang diselenggarakan di Kuwait City pada 1 hingga 12 November," demikian bunyi pernyataan IOC.

"Keputusan ini diambil setelah delegasi ISSF, Yair Davidovich (Israel), yang bertugas mewakili ISSF untuk mengawasi ajang ini, ditolak visanya oleh Departemen Imigrasi Kuwait."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IOC menyatakan bahwa penolakan visa bertentangan dengan prinsip non-diskriminasi dari Piagam Olimpiade yang harus diterapkan di seluruh ajang kualifikasi Olimpiade.

Badan internasional yang bermarkas di Swiss itu menyatakan, alasan lain untuk mencabut status ajang kualifikasi itu adalah karena pada awal pekan ini Komite Olimpiade Kuwait (KOC) baru saja disanksi larangan mengikuti seluruh ajang resmi di bawah IOC.

Untuk kedua kalinya dalam lima tahun terakhir, IOC memberikan sanksi untuk Kuwait karena ada intervensi pemerintah pada komite olimpiade nasional (NOC) Kuwait. Intervensi berupa peraturan perundangan olahraga yang mengancam otonomi Komite.

IOC menyatakan bahwa mereka telah bertemu dengan pemerintah dan Komite Olimpiade Kuwait untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, menurut IOC, diskusi tersebut berujung kesia-siaan.

"Alasan lain keputusan itu adalah karena NOC Kuwait sedang dihukum IOC karena adanya intervensi pemerintah yang bertentangan dengan Piagam Olimpiade," kata pernyataan tersebut.

"KOC tidak berhak untuk berpartisipasi di dalam aktivitas apapun yang berhubungan dengan Olimpiade atau menjalankan hak yang diberikan oleh Piagam Olimpiade atau IOC." (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER