Bertemu FIFA, Jokowi Mengaku Tak Puas Reputasi PSSI

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 16:27 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keluhannya atas PSSI kepada utusan FIFA dan AFC yang berkunjung ke Jakarta.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Delegasi FIFA dan AFC di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 November 2015. Pertemuan ini membicarakan kisruh sepak bola di Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandangan dirinya atas PSSI kepada utusan otoritas sepak bola dunia (FIFA) dan konfederasi sepak bola Asia (AFC) yang berkunjung ke Jakarta.

Petang ini, Jokowi menerima utusan FIFA dan AFC yang tiba ke Indonesia untuk mencari tahu perkembangan konflik sepak bola nasional. Akibat konflik itu, FIFA telah menjatuhkan sanksi pada Indonesia.

"Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada delegasi FIFA dan AFC bahwa kami tidak puas dengan reputasi dan performance dari PSSI," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas dasar situasi dan kondisi tersebut, imbuh Teten, Jokowi pun mengungkapkan kepada para delegasi bahwa pemerintah ingin ada reformasi sepakbola Indonesia. Hal itu juga ditujukan agar sepakbola Indonesia mampu berprestasi di ajang internasional.

"Tapi sayangnya PSSI kurang merespons baik inisiatif itu. Karena itu, Presiden memahami bahwa kenapa Pak Menpora melakukan pembekuan PSSI," katanya.

Menurut Teten, setelah mendengar penjelasan dari Pemerintah Indonesia, FIFA memahami kebutuhan Indonesia untuk melakukan reformasi sepak bola. Selain itu delegasi pun memahami beberapa hal yang disampaikan Jokowi sejatinya serupa dengan keinginan FIFA.

"Dan disepakati Presiden akan membentuk satu tim kecil untuk mencari solusi terbaik antara pemerintah Indonesia dan FIFA mengenai PSSI," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyebutkan, dalam pertemuan tadi pihaknya secara terbuka menyampaikan reformasi sepakbola di dalam negeri penting dilakukan.

"Karena sudah nyata-nyata ada indikasi bahkan ada pengakuan tentang pengaturan skor, ada judi bola, ada gaji yang terlambat, bahkan klub tidak lagi mematuhi statuta FIFA, baik itu terkait transparansi keuangan, pajak dan aturan main yang ada," kata Imam.

Imam berpandangan, hal-hal yang dikeluhkan pemerintah telah menjadi catatan tersendiri bagi para delegasi FIFA dan AFC untuk didalami lebih jauh. Menurut Imam, delegasi kedua organisasi dunia itu nampak sangat terkejut mendengar apa yang disampaikan.

Imam melanjutkan, "Kami juga menyampaikan bahwa prestasi sepakbola kita saat ini di 172, tentu mereka sangat concern dan bersama pemerintah nanti memberi harapan bagi masa depan sepakbola."

Sebelumnya, melalui surat elektronik kepada CNN Indonesia, FIFA sendiri menyatakan bahwa penugasan delegasi FIFA dan AFC ke Indonesia adalah respons atas surat yang dikirimkan PSSI kepada FIFA dan kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan Komite Eksekutif.

Pada Mei lalu, FIFA menjatuhkan PSSI sanksi larangan bertanding di turnamen internasional dan juga menarik fasilitas dan dana bantuan. Sanksi diturunkan akibat adanya surat pembekuan Kemenpora untuk PSSI pada pertengahan April lalu.

Delegasi FIFA dan AFC akan melaporkan hasil temuan mereka di Indonesia pada pertemuan Komite Eksekutif FIFA selanjutnya, Desember 2015.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER