La Nyalla: PSSI Sudah Biasa Dizalimi

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 21:36 WIB
Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti menanggapi pemberitaan hasil pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan delegasi FIFA-AFC di Istana Merdeka.
La Nyalla Mahmud Mattalitti. (CNN Indonesia/M Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Batalnya jumpa pers delegasi FIFA dan AFC usai bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/11), ditengarai akibat munculnya dua versi berbeda hasil pertemuan kedua belah pihak.

Pasalnya, pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengklaim hasil pertemuan delegasi FIFA dan AFC yang disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki, di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, telah dipelintir.

"Saya sudah biasa. PSSI sudah biasa dizalimi dan kita menerima dengan sabar dan memgembalikan ke Yang Maha Kuasa," ujar Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalliti, menyikapi dua versi berbeda hasil pertemuan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika nanti SK (Surat Keputusan) Kemenpora (terkait pembekuan PSSI) dicabut, semoga PSSI akan semakin eksis lagi."

Kendati beredar dua versi hasil pertemuan antara delegasi FIFA-AFC dan Jokowi di media, hingga saat ini belum ada pernyataan yang disampaikan langsung dari pihak delegasi.

Jumpa pers yang direncanakan sore ini urung dilakukan dan baru akan dilaksanakan esok hari, Selasa (3/11), usai delegasi PSSI-AFC bertemu dengan sejumlah stakeholder sepak bola Indonesia di kantor PSSI, Senayan.

Walaupun begitu, mengenai agenda hari pertama keberadaan utusan itu di Indonesia telah dipublikasi lewat situs resmi FIFA (www.fifa.com) dengan judul Pernyataan Delegasi Gabungan FIFA/AFC ke Indonesia.

Dalam pernyataan tersebut dijelaskan delegasi terdiri atas dua anggota Komite Eksekutif FIFA Kohzo Tashima dan HRH Prince Abdullah, dan anggota Komite Eksekutif AFC Mariano Araneta.

Dalam pernyataan itu disebut bahwa antara delegasi FIFA, AFC, dengan PSSI dan Pemerintah Indonesia memiliki pandangan yang sama tentang perlunya memaksimalkan reformasi dalam sepak bola nasional.

'Presiden Republik Indonesia memahami bahwa reformasi apapun harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, namun pemerintah (Indonesia) diterima sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam reformasi. Presiden Republik Indonesia menyatakan keprihatinan yang tulus tentang urusan sepak bola Indonesia dan menegaskan kembali komitmennya untuk mengembangkan permainan (sepak bola nasional). Delegasi ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak, termasuk Presiden Republik untuk pertemuan yang produktif,' demikian kesimpulan dalam pernyataan bersama FIFA/AFC itu.

Delegasi FIFA-AFC besok dijadwalkan masih akan bertemu dengan sejumlah stakeholder di kantor PSSI. Mereka dijadwalkan akan bertemu dengan Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI).

Setelah itu delegasi FIFA-AFC direncakan bertemu dengan PT Liga Indonesia, dan Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER