Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk ukuran jam terbang, Pep Guardiola jelas kalah jauh dari Arsene Wenger. Terbukti, Guardiola bahkan sempat berharap bergabung dengan Arsenal dan dilatih oleh Wenger.
Wenger sudah merintis karier sebagai manajer sejak tahun 1984, saat Guardiola sendiri bahkan masih baru saja bergabung dengan akademi Barcelona.
Saat Guardiola bersinar sebagai bintang Barcelona di era 90-an, Wenger juga sudah sukses membawa Arsenal jadi tim top di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika karier Guardiola mulai meredup di Barcelona di awal 2000-an, di saat inilah Guardiola mencari peluang untuk berkiprah bersama tim lainnya. Arsenal jadi salah satu tim yang dibidik Guardiola sebagai pelabuhan berikutnya.
"Dia memang pernah berhasrat bermain di bawah naungan saya. Saya bertemu dia dan dia mengatakan ingin bermain bersama Arsenal."
"Mungkin saat itu dia berusia 30 atau 31 tahun," tutur Wenger seperti dikutip dari situs resmi klub.
Namun harapan Guardiola akhirnya tidak terwujud saat itu. Arsenal menilai mereka tidak memiliki ruang yang pas bagi Guardiola saat itu.
"Kami saat itu memiliki sosok seperti Patrick Vieira ataupun Emmanuel Petit, yang sangat muda dan sudah jadi andalan tim nasional."
"Akhirnya Guardiola pun kemudian hijrah ke Italia," ucap Wenger mengenang.
Setelah pensiun dan merintis karier sebagai pelatih, ternyata Guardiola langsung mampu melesat ke jajaran pelatih elit Eropa.
Guardiola sukses membawa Barcelona memenangi seluruh gelar yang ada di dunia, termasuk trofi Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub. Di Munich, Guardiola juga sudah dua kali merekrut trofi Bundesliga.
"Guardiola adalah pelatih dengan karakter permainan menyerang. Guardiola tidak pernah mengenal pendekatan negatif dalam tim yang diasuhnya."
"Karena itulah dia sangat cocok melatih Bayern Munich. Tak diragukan lagi, dia adalah salah satu manajer hebat saat ini," ucap Wanger melontarkan pujian.
(ptr/ptr)