Pekik Nou Camp Menenggelamkan Lagu Kebanggaan UCL

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 11:27 WIB
Para pendukung Barcelona menyuarakan ketidakpuasan mereka atas penolakan otoritas sepak bola Eropa, UEFA, pada bendera nasional Katalonia.
Para pendukung Barcelona memprotes hukuman dendan UEFA untuk klub mereka. (REUTERS/Albert Gea)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suporter Barcelona menunjukkan kemarahan mereka pada otoritas sepak bola Eropa (UEFA) dengan menenggelamkan lagu kebanggaan (anthem) Liga Champions dengan teriakan dan siulan.

Barcelona menjamu BATE Borisov pada lanjutan Liga Champions, Rabu (4/11). Laga berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Azulgrana melalui dua gol Neymar dan satu gol dari Luis Suarez.

Sebelum laga dimulai, seperti dikabarkan Marca, suporter Barcelona menjadikan seluruh tribun berwarna kuning merah dengan mengibarkan bendera Estelada (bendera nasional Katalonia). Selain itu, mereka juga mengeluarkan teriakan kemarahan serta siulan yang memekakkan telinga ketika lagu kebanggaan Liga Champions diperdengarkan ke seantero stadion.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi tersebut adalah protes terhadap keputusan UEFA dua kali memberikan denda pada Barcelona karena para pendukungnya mengibarkan Estelada di dalam stadion. Sebagai simbol perjuangan Katalonia memerdekaan diri dari Spanyol, Estelada dianggap UEFA menjadi simbol politik.

UEFA dan otoritas sepak bola dunia, FIFA, menyaratkan tidak boleh ada simbol atau slogan politik dalam pertandingan.

Untuk merespons hukuman tersebut, beberapa gerakan separatis Katalonia kemudian meminta para pendukung Barcelona untuk datang dalam laga melawan BATE dengan membawa simbol-simbol Katalonia. Sejumlah 2300 relawan membagi-bagikan juga 3000 Estelada yang kemudian habis dengan cepat.

Tribun khusus untuk para petinggi dan eksekutif pun dipenuhi sosok politisi Katalonia. Mereka dipimpin oleh Presiden Generalitat (pemerintah daerah Katalonia), Artur Mas.

Sebelum pertandingan, kelompok Manifest Blaugrana juga berinisiasi membikin petisi meminta parlemen Eropa untuk memaksa UEFA mengganti peraturan mereka.

(vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER