Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi rela meninggalkan Honda demi bergabung dengan Yamaha. Di Yamaha, ia jadi sosok penting dalam perubahan motor Yamaha YZR-M1 jadi sosok sempurna.
Rossi yang begitu perkasa di atas Honda RC211V pada musim balap 2002 dan 2003 membuat kejutan besar karena memilih bergabung dengan Yamaha di musim 2004.
Keputusan Rossi ini menimbulkan banyak tanda tanya. Rossi disebut terlalu percaya diri dan sehebat apapun kemampuan Rossi tak akan bisa memacu Yamaha mengalahkan Honda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya saat Rossi juara bersama Honda di musim 2003, Yamaha YZR-M1 hanya mampu mengantarkan pebalap terbaiknya, Carlos Checha di urutan ketujuh.
Namun Rossi tidak sendirian datang ke Yamaha. Ia turut mengajak Jeremy Burgess dan timnya untuk ikut serta ke Yamaha.
Rossi tiba di tim barunya dan bertemu Yamaha YZR-M1 untuk kali pertama. Sejak masa off-season musim 2004 itulah kerja keras Rossi, Burgess, dan timnya dimulai.
Rossi dan Burgess melihat Yamaha memiliki keunggulan pada pengereman yang baik, dan kontrol yang mudah dikuasai. Mereka pun kemudian mengombinasikan hal itu dengan pengaturan power mesin sehingga menciptakan motor yang seimbang.
Seberapa baiknya hasil tes yang dilakukan Rossi dan Yamaha, tetap hasil lomba yang bakal membungkam kritik. Rossi pun sukses memberikan jawaban dengan kemenangan di seri perdana di GP Afrika Selatan.
Setelah memukau di seri perdana, Rossi dan Yamaha YZR-M1 pun meraih kemenangan di tujuh seri berikutnya. Di akhir musim, Rossi unggul 47 poin atas Sete Gibernau.
Keberhasilan Rossi memenangi juara dunia MotoGP 2004 membuat Yamaha tak lagi dipandang remeh. Rossi makin dominan di musim 2005 bersama Yamaha YZR-M1.
Setelah kehilangan gelar juara dunia di 2006 dan 2007, Rossi dan Yamaha YZR-M1 melakukan pembalasan dengan titel juara MotoGP di 2008 dan 2009.
Namun cinta antara Rossi dan Yamaha YZR-M1 harus berakhir di pengujung musim 2010. Dalam keterangan resminya, Rossi mengatakan bahwa ia tertarik pada tantangan baru bersama Ducati, meski banyak yang berasumsi kehadiran Jorge Lorenzo jadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan Rossi.
Momen perpisahan Rossi dan Yamaha di 2010 ini jadi salah satu momen paling mengharukan dalam karier Rossi. Rossi secara khusus mengungkapkan kenangannya bersama Yamaha YZR-M1.
"Banyak hal yang telah berubah sejak pertama kali saya datang ke Yamaha tahun 2004. Namun yang paling utama adalah perubahan yang dialami oleh M1-milik saya."
"Ketika itu M1 hanyalah motor dengan performa kurang bagus yang hanya ada di papan tengah dan dicemooh oleh banyak orang," ujar Rossi bercerita seperti dikutip dari The Guardian.
"Sekarang, kalian bisa melihat dia (M1) bisa tersenyum di garasi dan dikagumi oleh banyak orang sebagai motor terhebat," katanya melanjutkan.
Bagi Rossi, M1 memiliki warna tersendiri dalam hidupnya. M1 bukan sekedar motor melainkan sudah dianggap sebagai kekasih oleh dirinya.
"Sungguh sangat disayangkan karena cerita cinta terhebat harus berakhir. Meski demikian, banyak momen indah tertinggal di dalamnya."
"Seperti misalnya saat saya mencium M1 pertama kalinya di Welkom. Ketika itu pandanganmatanya tertuju langsung pada saya dan berkata 'Saya mencintaimu!" kata Rossi memberikan penggambaran.
Ternyata kisah cinta Rossi-M1 tak benar-benar berakhir. Mereka kembali merajut kasih di musim 2013 usai Rossi memutuskan kembali ke Yamaha. Setelah dua musim beradaptasi, Rossi kembali jadi penantang titel juara dunia pada musim ini.
Rossi dan M1 tentunya ingin kembali mengulang momen kejayaan mereka bersama meraih titel juara dunia. Rossi harus start dari baris terakhir di Valencia dan di saat seperti inilah kekompakan Rossi dan M1 diuji.
(ptr/ptr)