Periode Valentino Rossi di Ducati, Suram Namun Tak Disesali

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 15:20 WIB
Valentino Rossi pernah memiliki optimisme tinggi bersama Ducati. Namun kepercayaan diri Rossi runtuh setelah ia tak mampu berkembang bersama Ducati.
Valentino Rossi gagal bersinar bersama Ducati. (Quinn Rooney/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi meraih sukses bersama Honda dan mampu menguasai dunia bersama Yamaha. Saat mencoba melakukan hal tersebut bersama Ducati, Rossi gagal mewujudkan ambisinya.

Setelah sukses meraih tiga gelar juara dunia bersama Honda di nomor 500cc/MotoGP pada 2001-2003, Rossi memutuskan untuk bergabung bersama Yamaha. Keputusan ini terbilang cukup mengejutkan karena Honda dinilai memiliki motor yang lebih cepat saat itu.

Perjudian Rossi bergabung bersama Yamaha berhasil. Rossi sukses membuktikan bahwa meski dirinya berganti tunggangan, skill-nya tetap mampu membawa dirinya jadi juara dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musim 2004 dan 2005 dikuasai oleh Rossi dan Yamaha. Sempat gagal juara dunia di 2006 dan 2007, Rossi kembali menjadi yang terbaik di musim 2008 dan 2009.

Setelah gagal menjadi juara dunia di 2010 dan harus menyaksikan rekan setimnya Jorge Lorenzo menjadi juara dunia, Rossi membuat keputusan besar untuk hengkang ke Ducati.

Banyak spekulasi mengenai kepindahan Rossi ke Ducati. Pertama Rossi diyakini ingin memperkuat pabrikan asal negaranya. Kedua, Rossi ingin memberi bukti bahwa ia bisa jadi juara dunia dengan motor apapun dan tidak hanya bergantung pada satu motor saja.

Dan yang ketiga, Rossi merasa mulai terancam oleh kehadiran Lorenzo di Yamaha. Pebalap muda itu mulai semakin menakutkan dan sudah berhasil jadi juara dunia. Sebagai juara dunia, tentunya Lorenzo tentu bakal makin diperhatikan Yamaha.

"Sulit untuk menjabarkan dengan singkat bagaimana hubungan saya dengan Yamaha dalam tujuh tahun terakhir ini."

"Namun yang pasti ini adalah momen ketika saya harus mengambil tantangan baru," ujar Rossi saat memutuskan pindah seperti dikutip dari Guardian.

Pindah ke Ducati, harapan terhadap Rossi begitu besar. Di awal seri, Rossi gagal memacu Ducati Desmosedici tunggangannya ke barisan terdepan. Banyak yang menganggap bahwa Rossi dan Ducati masih mencari pengaturan yang pas.

Namun semakin musim 2011 berjalan, hentakan Rossi bersama Ducati tidak juga terlihat. Rossi hanya sekali berhasil naik podium dan harus puas di peringkat ketujuh.

Memasuki musim baru di 2012, optimisme baru kembali muncul. Rossi diyakini bisa menghentak di musim keduanya. Namun hentakan yang dinanti juga tak pernah muncul.

Torehan terbaik Rossi hanyalah dua kali jadi runner up di Perancis dan San Marino. Selebihnya, hasil Rossi hanya rata-rata sehingga Rossi harus puas dengan posisi keenam di akhir musim.

Bahkan saat musim 2012 masih menyisakan delapan seri, Rossi sudah memutuskan untuk meninggalkan Ducati dan kembali ke Yamaha.

"Tentu sangat memalukan bahwa saya gagal tampil kompetitif bersama Ducati," ucap Rossi saat memutuskan meninggalkan Ducati dan bergabung bersama Yamaha dikutip dari Autosport.

Stoner Serang Rossi Terkait Kegagalan di Ducati

Kegagalan Rossi di Ducati bisa jadi merupakan salah satu momen ketika kesombongan Rossi berhasil runtuh. Optimisme Rossi yang percaya bisa tetap kompetitif bersama Ducati ternyata gagal menemui kenyataan.

Hal ini pun tak pelak jadi kesempatan bagi rival Rossi untuk menyerang 'The Doctor'. Casey Stoner yang sukses jadi juara dunia 2007 bersama Ducati pun menilai bahwa Rossi kurang tampil maksimal bersama Ducati.

"Mereka akhirnya memakan ucapan mereka sendiri ketika mereka mulai tampil bersama Ducati di hari pertama," kata Stoner menyerang Rossi dan krunya.

Stoner pun kemudian menilai bahwa Rossi sangat menyadari bahwa motor Ducati yang dikendarainya tidak sempurna sehingga akhirnya ia menyerah dan memilih kembali ke Yamaha.

"Saya hanya bisa bersimpati pada Ducati karena Rossi berada di sana dan tidak melakukan apapun terhadap pengembangan motor melainkan hanya terus mengeluh selama dua tahun," kata Stoner.

Rossi Tak Sesali Masa di Ducati

Walaupun gagal bersinar bersama Ducati, Rossi tetap menegaskan bahwa dirinya tidak menyesali pilihan yang telah ia ambil.

"Saya tidak menyesal bergabung bersama Ducati karena di sana tersedia tantangan besar untuk bisa kembali jadi juara dunia bersama Ducati."

"Sayangnya saya gagal melakukannya saat itu. Bila saya bersama Yamaha di periode itu, mungkin saja saya masih bisa berkompetisi untuk perebutan titel juara dunia, suatu hal yang tak bisa saya lakukan di Ducati. Namun bila bisa mengulang momen itu, saya tetap memilih bergabung bersama Ducati," kata Rossi. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER