Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi pernah membuat dunia berimajinasi. Pebalap asal Italia ini membuat publik bertanya-tanya apakah ia bisa menaklukkan dunia Formula 1, seandainya saja benar-benar memutuskan untuk menjajal balap jet darat tersebut.
Rossi dan Formula 1 memang pernah beberapa kali saling bersinggungan. Terhitung tujuh kali Rossi pernah coba mengendalikan mobil F1 dari balik kemudi.
Ia pertama kali melakukannya pada 2006 silam ketika berada di puncak kejayaannya bersama tim Yamaha. Setelahnya, Rossi bahkan sempat membuat publik Italia berdebar-debar karena mempertimbangkan kemungkinan menjadi pengemudi uji coba untuk Ferrari pada 2007.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjanjian dengan Yamaha membuat Rossi menggugurkan ide tersebut. Tapi ide untuk suatu hari membalap bagi Ferrari --simbol dari kejayaan dunia balap Italia-- tidak pernah terkubur. Rossi dan pengacara Ferrari bahkan pernah membuat klausul kontrak seandainya saja ia memutuskan untuk menjadi pebalap F1.
 Valentino Rossi pada 1997 ketika menjuarai balapan di Kejuaraan Inggris. (Mike Cooper /Allsport) |
Persinggungan terhebat Rossi dengan F1 terjadi pada 20 dan 21 Januari 2010 di Sirkuit Montmelo, dekat Barcelona. Keandalan Rossi dalam memburu kecepatan di mobil F1 bahkan membuat media Amerika Serikat, The New York Times, memuat ceritanya.
Kisah Rossi ini bermula ketika ia mendapatkan hadiah dari pemimpin tim Ferrari, Luca di Montezemolo, atas keberhasilannya menjadi juara dunia 2009. Hadiah itu berupa kesempatan dua hari menjajal mobil F2008.
Ferrari sendiri memang memberikan peluang bagi klien-klien terbaik mereka yang mengenal dunia balap profesional untuk mencicipi rasanya mengemudikan tunggangan Ferrari di dunia F1. Oleh Montezemolo, Rossi mendapatkan hadiah seperti ini.
Di hari pertama, setelah hujan reda, Rossi mengendarai mobilnya sejauh 300 kilo meter, dan menyelesaikan 68 putaran. Kepada teknisi, ia mengemukakan kegembiraannya menyelesaikan sesi tersebut.
"Saya bahagia. Ini uji coba yang baik, meski di pagi hari sirkuit basah dan tidak memiliki daya cengkram sehingga saya sempat kesulitan. Untungnya sirkuit mulai mengering pada sore hari, sehingga saya bisa memperbaiki waktu saya," kata Rossi kala itu.
Putaran tercepat Rossi saat itu adalah 1 menit 25,200 detik yang bisa dikategorikan hasil yang bagus. Bahkan catatan itu hanya berselisih 0,4 detik dari waktu yang dibuat Kimi Raikkonen pada 2008 dengan menggunakan mobil yang sama.
Catatan Rossi ini kemudian menghebohkan dunia balapan.
The New York Times, sebuah media di negara yang tidak memberikan banyak sorotan untuk F1, bahkan menuliskan cerita uji coba Rossi dengan Ferrari ini. Sebagai catatan, pemenang F1 GP Barcelona saja tidak mendapatkan pemberitaan yang setara dengan Rossi.
Ferrari kemudian memberikan pernyataan resmi tentang fenomena Rossi ini:
"Semalam, edisi
online The New York Time, koran paling penting di Amerika Serikat, mempublikasikan berita di situs resmi mereka tentang hari Valentino Rossi."
"Ini adalah pengecualian yang dilakukan oleh media dan negara yang sebelumnya enggan untuk memberikan ruang bagi balapan dari Benua Lama: pasangan Rossi-Ferrari bisa mengatasi semua skeptisme Amerika."
"Siapa yang tahu yang akan mereka tulis suatu hari nanti setelah Vale mencatatkan waktu putaran yang hebat di akhir masa uji coba!".
 Kombinasi Rossi dan pabrikan Italia (Ducati) tidak berujung pada gelar juara dunia. (Quinn Rooney/Getty Images) |
Di hari kedua uji coba, kabut tebal sempat menunda aksi Rossi. Namun Rossi mampu mencatatkan lebih dari 600 kilo meter. Tim Rossi kemudian meningkatkan intensitas agar sang pebalap meraih waktu tercepat di 45 menit terakhir latihan.
Rossi kemudian diberikan ban baru dan juga tangki bensin yang nyaris kosong sehingga berat mobil seringan mungkin.
Hasilnya cukup mencengangkan. Rossi bisa mencatatkan waktu 1 menit 21,9 detik -- hanya terpaut 0,1 detik dari rekor putaran tercepat.
Valentino sangat senang dengan raihannya. "Saya akan memberikan segalanya untuk waktu tersebut."
Satu hal lagi yang menjadi ukuran betapa cepatnya Rossi saat itu adalah Ferrari yang menahan hasil latihan dari Felipe Massa.
Kala itu Massa baru sembuh dari cedera dan latihan disiapkan untuk membantunya kembali membalap. Ia menjajal sirkuit Montmelo hanya satu hari setelah Rossi dengan menggunakan mobil identik.
Hasil yang didapatkan Massa adalah ukuran paling relevan dalam menilai kehebatan Rossi di ballik roda kemudi.
Hingga saat ini, Ferrari menahan hasil tes Massa sehingga tidak diketahui apakah ia mencatatkan waktu lebih cepat atau lambat dari Rossi. Salah satu situs penggemar F1 bahkan berspekulasi bahwa hasil itu ditahan agar tidak ada yang tahu seberapa hebat Rossi hingga Ferrari mengamankan tanda tangannya.
Akan tetapi spekulasi tersebut pada akhirnya hanya menjadi spekulasi. Rossi tak pernah benar-benar bergabung dengan Ferrari atau terjun ke dunia balap roda empat.
Yang tersisa bagi penggemar balapan adalah ilusi bahwa Rossi bisa melakukan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya: menjadi pebalap yang sama hebatnya dalam dunia MotoGP dan Formula 1.
(vws)