Jakarta, CNN Indonesia -- Gerarrd Pique menegaskan bahwa Cesc Fabregas tak mungkin jadi pemimpin aksi pemberontakan terhadap manajer Chelsea Jose Mourinho.
Menurut sejumlah media Inggris, Fabregas kecewa dengan keputusan Mourinho yang mencadangkannya saat Chelsea dikalahkan Liverpool, akhir pekan lalu. Mantan pemain Arsenal itu kemudian diklaim memimpin gerakan anti-Mourinho agar pelatih asal Portugal itu dipecat klub.
Meski demikian, Pique percaya bahwa temannya tidak terlibat dalam pemberontakan atau memipin gerakan apapun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat mengenal Cesc dan benar-benar tidak ada kemungkinan ia melakukan hal tersebut."
"Kami sudah tahu bahwa media Inggris sangat suka berspekulasi, tapi saya tahu seperti apa Cesc dan mustahil ia berperilaku seperti itu," katanya seperti dikutip dari Squawka, Senin (9/11).
Sebelumnya Fabregas juga sempat memberikan penjelasan mengenai laporan tersebut di sejumlah media online. Pemain yang meraih penghargaan Golden Boy 2006 itu memberikan sanggahan dan mengaku sangat senang memperkuat Chelsea serta memiliki hubungan yang luar biasa baik dengan Mourinho.
"Ada sejumlah pihak dari luar klub yang berusaha membuat klub ini tidak stabil. Tapi, saya sangat percaya dii bahwa kami akan bangkit dan kembali ke jalur yang benar," ujar pemain yang merupakan produk La Masia ini.
Fabregas datang ke Chelsea pada musim lalu dan sukses jadi jenderal lapangan tengah Chelsea lewat umpan-umpannya yang apik. Namun memasuki musim ini, performa Fabregas menurun dan hal tersebut turut berpengaruh pada terpuruknya posisi Chelsea di klasemen saat ini.
(ptr/ptr)