Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pebalap F1 asal Finlandia, Mika Hakkinen, memberikan dorongan agar produsen mobil asal Inggris Aston Martin benar-benar mewujudkan niat terjun ke dalam dunia balap jet darat.
Kabar mengenai bergabungnya Aston Martin ke F1 diembuskan oleh bos tim Force India, Vijay Mallya, ketika mengikuti GP Meksiko. Mallya memberikan konfirmasi bahwa pihaknya sedang mengadakan diskusi tripartit dengan Aston Martin dan Johnnie Walker tentang kemungkinan ketiganya menggabungkan kekuatan.
Jika bersepakat, maka Force India akan menanggalkan nama yang telah mereka gunakan sejak debut pada 2008 silam. Nama yang akan digunakan kemudian adalah kombinasi nama Aston Martin dan merek minuman whisky tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakkinen, dua kali juara dunia F1, melalui wawancara menyatakan bahwa ia ingin hal itu terwujud.
"Saya tahu bahwa hal ini telah dibicarakan dalam beberapa waktu ke belakang," kata Hakkinen seperti dikutip dari
Grand Prix. "Saya kira hal itu bukan suatu kemustahilan."
Komentar Hakkinen ini menambah api spekulasi bergabungnya Aston Martin ke F1, terutama karena Hakkinen sejak lama telah menjadi duta besar bagi Mercedes. Perusahaan induk Mercedes, Daimler, saat ini memiliki lima persen saham Aston Martin. Force India juga disokong oleh mesin Mercedes.
Meski demikian masih ada jalan panjang hingga rencana ini benar-benar terwujud. Menurut Deputi Pemimpin tim Force India, Bob Fernley, pembicaraan antara ketiga pihak masih berada pada tahap awal dan belum menuju kesepakatan.
"Ada dua hal. Pertama adalah saya kira ini masalah kepemilikan saham, sesuatu hal yang masih didiskusikan dengan Vijay," kata Fernley seperti dikutip dari F1i.
"Yang kedua, hal ini masih jauh dari ujung. Pujian harus diberikan kepada tim karena mereka menarik perhatian merek besar seperti Aston Martin, meski hanya untuk berdiskusi."
Mallya sendiri menyatakan bahwa ia tidak berniat untuk meninggalkan F1.
"Tentu saja. Saya tidak akan pergi ke mana-mana," katanya kepada
BBC Sport. "Masih terlalu dini bagi saya untuk berbicara apapun."
(vws)