Menemani Timnas Jerman Menginap di Stadion, Perancis Dipuji

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 15:55 WIB
Para penggawa tim nasional Perancis menunjukkan solidaritas untuk timnas Jerman dengan menolak untuk meninggalkan mereka di stadion.
Timnas Perancis mengalahkan Jerman dalam laga persahabatan di Stade de France, Jumat (13/11) malam. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Rauball, memberikan pujian kepada para pemain tim nasional Perancis yang menunjukkan solidaritas terhadap para pemain timnas Jerman.

Seusai laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Perancis (Stade de France) di kota Saint-Dennis, Jumat (13/11), para penggawa timnas Jerman terpaksa menginap di stadion demi menjaga faktor keamanan. Ketika laga berlangsung, sempat terjadi tiga ledakan bom bunuh diri di luar stadion.

Para pemain timnas Perancis kemudian menolak untuk meninggalkan stadion sebagai bentuk solidaritas. Kedua tim lalu menghabiskan malam di atas karpet lantai kamar ganti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pemain Perancis mengatakan bahwa mereka akan tinggal selama para pemain Jerman harus tinggal," kata Rauball seperti dikutip dari The Guardian.

Semula timnas Jerman dijadwalkan meninggalkan Stade de France pada pukul 02.15 dini hari menggunakan bus mini. Mereka seharusnya menuju kota Paris dan tinggal di sana hingga Minggu untuk berjalan-jalan.

Serangan teror yang terjadi di berbagai tempat di kota Paris, dan juga ledakan di dekat Stade de France mengubah rencana timnas Jerman itu. Mereka menginap di stadion dan pada Sabtu pagi hari waktu setempat dikawal polisi menuju bandara. 

Joachim Loew dan tim asuhannya tiba dengan selamat di Frankfurt pukul sepuluh pagi dan kembali ke rumah masing-masing. Mereka baru akan berkumpul kembali pada Senin (16/11) untuk menyiapkan laga persahabatan selanjutnya melawan Belanda.
Pihak kepolisian Perancis menjaga ketat Stade de France setelah terjadi ledakan bom bunuh diri. (REUTERS/Gonazlo Fuentes)

"Para pemain sangat ketakutan," kata manajer tim Jerman, Oliver Bierhoff menjelaskan keputusan untuk menginap di stadion. "Kami tidak ingin mengambil risiko, dan kami juga tidak tahu apakah semua rute akan aman. Ini sebabnya kami tinggal."

Meski sempat mengalami serangan teror, para penggawa timnas Jerman mengeluarkan pernyataan resmi yang mengatakan bahwa mereka tidak akan takut untuk bermain kembali di Perancis.

"Kami datang ke Paris untuk melakukan sesuatu hal yang menghubungkan kami semua -- bermain sepak bola, bersama-sama, melawan satu sama lain dalam persahabatan. Untuk menjalani malam yang menyenangkan bersama penggemar kami, menunjukkan ambisi, tapi yang terutama adalah kami datang untuk pertemuan yang damai dan adil."

"Kami semua menantikan saatnya bermain kembali di Stade de France, untuk menjalani malam sepak bola yang hebat, yang sempat berubah menjadi mimpi buruk."

"Ledakan itu mengubah segalanya. Foto-foto dari peristiwa itu akan terus berada dalam kepala kami dalam waktu lama. Kami menghabiskan malam dengan merenung. Kami menanyai diri kami sendiri, mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Bagaimana sesuatu yang tidak manusiawi ini mungkin terjadi?"

"Ada banyak jawaban, tapi tidak ada yang bisa menjelaskan serangan-serangan pengecut seperti ini. Kami kalah dalam suatu pertandingan sepak bola pada Jumat malam. Tapi hal itu kini terlihat tidak relevan." (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER