Pelatih Suriah Persembahkan Kemenangan untuk Bashar al-Assad

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 23:30 WIB
Pelatih Suriah Fajr Ibrahim mempertanyakan kegiatan mengheningkan cipta untuk korban Paris, namun membiarkan ratusan ribu warga tewas di Suriah akibat konflik.
Skuat Suriah memiliki asa untuk lolos ke Piala Dunia setelah mengalahkan Singapura 2-1. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Singapura, CNN Indonesia -- Timnas Suriah berhasil memenangkan laga Grup E kualifikasi Piala Dunia zona AFC atas Singapura dengan skor 2-1, Selasa (17/11) malam.

Dalam jumpa pers usai kemenangan di Stadion Nasional, Singapura, itu Pelatih timnas Suriah Fajr Ibrahim menyatakan ia mendedikasikan kemenangan itu untuk rakyat Suriah serta presiden negaranya Bashar al-Assad.

"Kemenangan ini adalah hadiah untuk rakyat Suriah... untuk membuat mereka bahagia. Ini juga sangat penting, juga untuk presiden Assad," ujar Ibrahim seperti dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari sebelumnya, dalam jumpa pers sebelum pertandingan, Ibrahim bahkan mengenakan kaos putih dengan gambar wajah Assad yang sedang tersenyum.

Namun, kaos serupa itu ditutup dengan busana latihan tim saat pertandingan dan setelahnya.

Kemenangan atas Singapura itu menjadi kemenangan kelima dari enam pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia yang dilakoni Suriah.

Hanya delapan tim yang merupakan juara grup, serta empat runner-up terbaik yang akan memasuki putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia dan lolos ke Piala Asia 2019.

"Ini adalah sebuah pertandingan yang sulit, tetapi kami telah lolos ke Piala Asia dan (ke fase berikutnya kualifikasi) Piala Dunia," ujar Ibrahim.

"Sekarang kami menjadi satu dari 21 tim terbaik di Asia. Itu sangat hebat, apalagi mempertimbangkan situasi di Suriah."

Tragedi Paris

Tragedi Paris ikut membayangi pertandingan antara Singapura dan Suriah.

Sebelum pertandingan dimulai, mengheningkan cipta selama 30 detik dilakukan sebagai tanda belasungkawa terhadap tragedi Paris.

Namun, dalam jumpa pers, Ibrahim mencoba membandingkan tragedi yang menewaskan 129 orang itu menarik simpati dunia, sementara ratusan ribu korban di Suriah tak menyentuh dunia.

Konflik di Suriah telah berlangsung selama empat tahun, diperkirakan 250 ribu warga Suriah telah tewas dan 11 juta terusir dari rumah mereka.

"Kita berdiri untuk 30 detik demi Perancis, tetapi bagaimana untuk orang-orang Suriah yang terbunuh dan tak ada yang berdiri untuknya bahkan untuk satu detik pun. Anda harus tahun ini," kata Ibrahim kepada para reporter yang menghadiri jumpa pers usai laga.

Namun, tindakan ibrahimm itu dipotong salah satu ofisial Asosiasi Sepak bola Singapura. Sang ofisial meminta Ibrahim tak berkomentar soal pesan politik sesuai dengan aturan FIFA.

"Dia (reporter) bertanya, saya menjawab," tukas Ibrahim dengan nada marah kepada ofisial tersebut. (kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER