Cincin Juara NBA 2009-2010, Pembuktian Bryant untuk O'Neal

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 15:01 WIB
Kobe Bryant begitu terobsesi untuk bisa membuktikan bahwa dirinya juga bisa jadi juara NBA tanpa kehadiran Shaquille O'Neal di sampingnya.
Kobe Bryant berhasil membuktikan bahwa ia mampu jadi juara NBA tanpa Shaquille O'Neal. (Eliot J. Schechter/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu momen paling berharga dalam karier Kobe Bryant adalah saat dirinya mengantar Los Angeles Lakers jadi juara NBA 2009 dan 2010. Di momen itu, Bryant sukses menunjukkan bahwa ia juga bisa jadi juara tanpa Shaquille O'Neal di sampingnya.

Bryant telah berhasil meraih tiga cincin juara NBA di usianya yang baru 24 tahun. Namun kehebatan Bryant saat itu masih dipertanyakan karena ada sosok Shaquille O'Neal yang jadi poros utama kekuatan Lakers.

Begitu O'Neal memutuskan hengkang ke Miami Heat pada tahun 2004, Lakers langsung limbung. Bryant yang kemudian jadi motor utama Lakers tak mampu membawa tim tersebut menjadi nomor satu.
Dari segi penampilan individu, Bryant tetap memesona namun ia tak sanggup mengangkat performa Lakers secara keseluruhan. Sinar Lakers di Wilayah Barat pun tenggelam di balik munculnya big three San Antonio Spurs, Tim Duncan, Manu Ginobili, dan Tony Parker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga musim perdana usai perginya O'Neal, Lakers sekali gagal lolos ke babak play-off dan dua kali tumbang di babak pertama play-off.

Sementara itu O'Neal justru sukses jadi juara bersama Miami Heat pada final NBA 2006.

Masa-masa inilah asumsi bahwa Bryant tak akan pernah mampu lagi jadi juara NBA tanpa O'Neal di sisinya semakin kuat. Rivalitas Bryant-O'Neal membuat cibiran kepada Bryant semakin keras. Hal itu sendiri diakui oleh Bryant.

Pemain yang mengenakan nomor punggung 24 ini mengaku sangat terganggu dengan pernyataan-pernyataan itu dan ingin kembali memenangkan titel NBA tanpa O'Neal di timnya.

"Saya sangat terobsesi untuk memenangkan gelar juara tanpa dirinya dan saya berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan hal tersebut," kata Bryant ketika itu.

Bangkit di Pengujung Era 2000-an

Musim 2007/2008 menjadi musim kebangkitan bagi Lakers. Bryant mampu membangun kekuatan dengan nama-nama baru macam Andrew Bynum, Pau Gasol, Lamar Odom, plus kembalinya pemain veteran Derek Fisher.

Di awal musim ini sejatinya Bryant terlihat begitu frustrasi dengan kondisi kekuatan Lakers. Ia sempat meminta Lakers mendatangkan Jason Kidd dengan sistem trade.

Meski Kidd gagal merapat ke Lakers, Bryant ternyata sukses mengangkat Lakers. Mereka mampu kembali menapak ke final NBA meskipun kalah dari seteru lama mereka, Boston Celtics.

Kekalahan di final 2007/2008 tak membuat Lakers kembali terpuruk. Justru Bryant sudah menemukan chemistry dengan rekan-rekan barunya. Semangatnya pun kembali dan ia mampu bersaing dengan bintang-bintang muda macam LeBron James, Dwyane Wade, dan Dwight Howard.

Di musim 2008/2009, Lakers mencatat rekor impresif 65-17 di babak reguler. Catatan gemilang itu terus berlanjut di babak play-off.

Lakers akhirnya kembali menapak ke partai puncak dan secara mengejutkan menghadapi Orlando Magic yang bukan tim unggulan.

Lakers pun memperlihatkan dominasinya. Bryant sukses membawa Lakers memenangkan NBA musim itu dengan skor meyakinkan 4-1.

Semusim berikutnya, Bryant kembali mampu memimpin Lakers ke partai puncak. Kali ini mereka kembali menghadapi Celtics yang masih mengandalkan Kevin Garnett-Paul Pierce-Ray Allen.

Aroma balas dendam dua musim sebelumnya pun begitu terasa di kubu Lakers pada pertemuan kali ini.

Lakers sempat tertinggal 2-3 usai game kelima, namun Bryant dan kawan-kawan mampu memaksimalkan dua laga kandang terakhir dan menang 83-79 di game ketujuh. Lakers pun juara NBA lewat kemenangan 4-3 atas Celtics.

Keberhasilan Lakers menjadi juara NBA 2010 membuat Bryant dipastikan memiliki lima cincin juara NBA.

Lima cincin juara membuat Bryant sejajar dengan legenda macam Magic Johnson, Dennis Rodman, Ron Harper, dan Steve Kerr. Tetapi lebih dari itu, lima cincin juara membuat Bryant unggul atas O'Neal yang hanya memiliki empat cincin juara sepanjang kariernya.

"Saya mendapatkan satu cincin lebih banyak dibandingkan Shaq. Kalian bisa mengingat hal itu," ujar Bryant usai final NBA 2010. (ptr/ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER