Jakarta, CNN Indonesia -- Bek Barcelona, Gerard Pique, akhirnya mengungkapkan maksud cuitan kontroversial yang membuatnya berseteru dengan pemain Real Madrid, Alvaro Arbeloa. Pique mengaku tidak pernah berniat mengejek Madrid.
Pique mendapat banyak kritikan karena cuitannya di Twitter pada 2 Desember lalu. Cuitan berupa emoji tertawa dan menangis yang dilakukan Pique diklaim sebagai bentuk ejekan terhadap Madrid terkait kasus di leg pertama babak 32 besar Piala Raja melawan Cadiz.
Pada pertandingan itu Madrid melakukan kesalahan dengan memainkan Denis Cheryshev yang sedang menjalani hukuman larangan bermain karena akumulasi kartu kuning. Cuitan Pique terjadi saat laga Madrid melawan Cadiz memasuki babak kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan
El Pais, Pique mengklaim cuitan tersebut bukan untuk Madrid. Bek 28 tahun itu mengaku cuitan tersebut dibuatnya setelah menyaksikan komedian asal Spanyol, Leo Harlem, di televisi.
"Tentang emoji tersebut, saya sedang menyaksikan Leo Harlem di La Sexta dan saya tertawa terbahak-bahak. Tidak, serius, saya pikir seharusnya tidak menganggap ini hal serius," ujar Pique seperti dilansir
Sport.es.
Cuitan Pique tersebut membuat hubungannya dengan
sejumlah pemain Madrid memanas, terutama dengan Arbeloa. Pique diklaim Arbeloa terobsesi dengan Los Blancos.
Karena sering mengkritik Madrid, Pique selalu mendapat cemoohan suporter ketika memperkuat timnas Spanyol. Mantan bek Manchester United itu mengaku cemoohan suporter merupakan hal yang biasa di dunia sepak bola saat ini.
"Orang-orang melakukannya, itu sudah menjadi kebiasaan, tapi terkadang saya terlalu fokus pada pertandingan hingga tidak menyadarinya," ucap Pique.
"Pada satu pertandingan saya berbicara kepada (Marc) Bartra saat jeda babak pertama, 'Tidak ada cemoohan hari ini, ya kan?'. Dia hanya tertawa, dan ternyata ada cemoohan," sambungnya.
(har)