Jakarta, CNN Indonesia -- Guus Hiddink tak memiliki pekerjaan melatih setelah memutuskan mundur dari timnas Belanda pada Juni tahun ini. Kini, sebelum tahun berakhir, pria asal Belanda itu kembali mendapatkan tawaran pekerjaan yakni menjadi manajer interim Chelsea.
Pria yang kini berusia 69 tahun itu menggantikan Jose Mourinho yang telah dipecat pada Kamis (17/12). Uniknya, pemilik Chelsea Roman Abramovich sepertinya lagi senang bereuni. Setelah Mourinho yang diajak bereuni dan telah ia pecat, selanjutnya giliran Hiddink yang Abramovich ajak kembali ke London. Dan, sekali lagi Hiddink menjadi manajer interim Chelsea.
Hiddink pernah menjadi manajer interim Chelsea pada 2009. Pada akhir musim 2008/09 ia memilih menuntaskan pekerjaannya di London dan kembali menjadi pelatih timnas Rusia. Satu trofi Piala FA dipersembahkan Hiddink di masa jabatan sementara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hiddink yang merupakan mantan gelandang sentral di tim kelas menengah Belanda. Kurun waktu 1967 - 1982 lebih banyak dilewatkan Hiddink untuk bermain bersama De Graaschap.
Ia memulai karier profesional di De Graafschap pda 1967. Sempat hijrah ke PSV Eindhoven selama dua musim, Hiddink kembali ke klub awalnya. 130 pertandingan dan sembilan gol ia sumbangkan bagi De Graafschap kurun waktu 1972-1977.
Berikutnya ia hijrah ke NEC Nijmegen dan bermain sebanyak 104 kali kurun waktu 1977-1981. Di selang waktu itu, Hiddink pernah dipinjamkan ke Washington Diplomats (1978) dan San Jose Earthquakes (1980).
Akhirnya, pada musim 1981/82 Hiddink menggantung sepatu di De Graafschap.
Pemain Kelas Menengah, Pelatih Kelas AtasPeruntungan Hiddink sebagai pemain dan pelatih berbeda terbalik. Ketika bermain pria kelahiran 8 November 1946 itu bisa dikategorikan sebagai pemain kelas menengah, lain halnya saat Hiddink memutuskan menjadi pelatih.
Setelah malang melintang sebagai asisten pelatih di PSV Eindhoven pada 1983 sampai Maret 1987, Hiddink diangkat jadi pelatih utama tim tersebut. Tiga gelar Liga Belanda (Eredivisie) dimenangkan PSV kurun waktu Hiddink berada di sana 1987-1990.
Tak hanya itu, Hiddink pun membawa PSV memenangkan Piala Eropa (sekarang Liga Champions) pada 1988. Itu satu-satunya Piala Eropa PSV hingga saat ini.
Pada musim itu pun, Hiddink memberi tiga gelar bagi PSV dan membuat tim tersebut mulai menjadi salah satu raksasa Belanda selain Ajax Amsterdam dan Feyenord Rotterdam.
Setelah itu, Hiddink sering malang melintang di tim elite Eropa dan tim-tim nasional. Setelah sukses bersama PSV, Hiddink dikontrak tim Turki Fenerbahce. Semusim di Turki, Hiddink hijrah ke Spanyol untuk menukangi Valencia selama tiga musim.
Pada 1994 Hiddink untuk pertama kali menjadi pelatih tim nasional. Dia melakukan debutnya itu dengan tim nasional negaranya sendiri kurun waktu 1994-1998.
Selain Belanda, Hiddnk pun pernah menjadi pelatih timnas Korea Selatan (2001-2002), Australia (2005-2006), Rusia (2006-2010), Turki (2010-2011).
Terakhir ia kembali menjadi pelatih timnas Belanda lagi usai Piala Dunia 2014. Namun hasil buruk dalam kualifikasi Piala Eropa 2016 membuat Hiddink memilih mundur dari jabatannya pada Juni tahun ini.
Sementara itu untuk klub, Hiddink pernah menangani Real Madrid (1998-1999), Real Betis (2000), Chelsea sebagai manajer interim (2009), dan tim Rusia Anzhi Makhachkala (2012-2013).
Sebagai pelatih, penghargaan individu tertinggi Hiddink adalah AFC Coach of the Year dan World Soccer Worrld Manager of the Year. Dua gelar itu didapatnya pada 2002 karena keberhasilannya membawa timnas Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002.
Peringkat empat di tahun 2002 itu mengulang prestasinya pada Piala Dunia 1998 di Perancis saat membawa Belanda ke semifinal dan harus finis di peringkat keempat juga.
Ketika menangani timnas Rusia, Hiddink membawa negara beruang merah itu menembus semifinal Piala Eropa 2008. Sayang di partai tersebut, Rusia dikalahkan Spanyol tiga gol tanpa balas.
Saat Luiz Felipe Scolari dipecat Roman Abramovich dari Chelsea pada Februari 2009, Hiddink pun ditunjuk untuk menjadi manajer interim. Tawaran itu diterima, dan posisi di timnas Rusia ditinggalkan sementara hingga akhir musim.
Satu piala FA dipersembahkan Hiddink untuk Chelsea, dan di akhir musim 2008/09 Hiddink kembali ke timnas Rusia.
Prestasi Melempem Setelah ChelseaSayang, Hiddink dipecat karena gagal mengantar Rusia menembus putaran final Piala Dunia 2010. Menggangur sejak 30 Juni 2009, Hiddink direkrut Turki pada 1 Agustus 2010 dengan tujuan menembus Piala Eropa 2012.
Turki kalah di babak play-off dari Kroasia dengan agregat skor 0-3, Hiddink pun memilih mengundurkan diri pada 16 November 2011.
Pada 17 Februari 2012, Hiddink kembali ke Rusia. Kali itu ia menerima 18 bulan kontrak dari klub Rusia Anzhi Makhachkala sejak 17 Februari 2012. Ia membawa berhasil menembus babak perempat final Liga Europa.
Awalnya Hiddink akan memutuskan selesai ketika kontrak selesai di akhir musim 2012/13. Namun pada 11 Juni 2013 ia memutuskan perpanjangan kontrak semusim. Saat baru melewati pertandingan kedua di Liga Rusia musim 2013/14, Hiddink memutuskan mundur dengan alasan Anzhi telah berkembang dan misinya telah selesai.
(kid)