Jakarta, CNN Indonesia -- River Plate ternyata telah mencium bakat Lionel Messi dan bahkan sudah mengutarakan niat untuk merekrutnya. Cerita ini jadi kisah menarik jelang final Piala Dunia Antarklub antara Barcelona lawan River Plate.
Sebelum Messi bertualang ke Spanyol pada usia 14 tahun, ternyata Messi lebih dulu mencoba peruntungannya ke ibu kota Argentina, Buenos Aires dua tahun sebelumnya.
Messi bersama sahabatnya, Leandro Gimenez menjalani tes bersama River Plate. Mereka bermain bersama tim cadangan menghadapi tim junior River Plate yang diperkuat Gonzalo Higuain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Messi sudah memukau saya sejak latihan perdana. Dia sangat kecil namun saya sama sekali tak khawatirkan hal itu. Kami memang mencari kemampuan teknik dan Messi memiliki hal tersebut."
"Messi bermain impresif dan mencetak sekitar 12 gol sepanjang sesi latihan. Walaupun Gimenez mencetak gol lebih banyak, namun itu semua karena pergerakan Messi," ujar pelatih tim junior River Plate Eduardo Abrahamian seperti dikutip dari Goal.
Karena terpukau dengan bakat Messi, Abrahamian pun segera mengontak jajaran direksi klub.
"Dia berlatih bersama kami sekitar 3-4 hari dan tampil memukau. Saya membayangkan bila ia berduet bersama Higuain, maka kami akan terus jadi juara."
"Saya berkata pada direksi bahwa mereka harus melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Messi memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan pemain lainnya, baik dari segi kecepatan dan cara ia melewati lawan," tutur Abrahamian.
Walaupun Abrahamian berusaha keras meyakinkan direksi untuk merekrut Messi, namun Messi akhirnya kembali ke Rosario dan tak lagi pernah bergabung dengan River Plate.
Direksi River Plate sendiri telah menuruti keinginan Abrahamian untuk coba merekrut Messi, namun alasan Messi dan keluarganya menolak River Plate masih simpang siur hingga saat ini.
Ada asumsi Ayah Messi menginginkan nilai kontrak yang lebih besar yang ditawarkan oleh River Plate, namun ada juga opini yang menyatakan River Plate tak sanggup membiayai pengobatan gangguan hormon pertumbuhan yang diinginkan oleh keluarga Messi.
"Saya tak tahu pembicaraan antara direksi dengan ayah Messi. Yang saya tahu adalah saat itu saya begitu menginginkan Messi karena saya adalah penggemar River Plate."
"Saya saat itu sangat yakin bahwa saya bisa berdiri di stadion melihat Messi berkostum River Plate dan bermain di Liga. Di sana saya membayangkan Messi kembali membuat saya terkejut seperti sebelumnya," ujar Abrahamian.
Kerugian BesarMeskipun tak tahu alasan pasti apa yang membuat River Plate gagal merekrut Messi, namun Abrahamian mengakui bahwa River Plate telah mengalami kerugian besar karena mereka melepaskan peluang merekrut Messi.
"Bila melihat apa yang bisa dilakukan Messi, investasi yang dikeluarkan River Plate saat itu seharusnya tidak akan berarti apa-apa, terlebih River Plate bukanlah klub yang mengalami kesulitan finansial."
"Messi adalah pemain yang akan dengan sangat mudah menembus tim utama dan bermain di Primera, setelah itu masuk tim nasional dan bisa dijual ke Eropa dengan harga yang sangat baik," kata Abrahamian.
River Plate dinilai tak melihat contoh kasus Diego Maradona sebagai pelajaran penting dalam melihat bakat Messi.
"Seharusnya River Plate bertindak seperti halnya Boca Juniors kala mereka merekrut Diego Maradona di usia muda.
"Namun hal itu tak terjadi dan River Plate mengalami kerugian besar. River Plate tak seharusnya melewatkan kesempatan merekrut pemain dengan kemampuan teknik seperti Messi," ucap Abrahamian.
(ptr/ptr)