Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia masih akan tetap menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang balap motor MotoGP 2017-2019, demikian disampaikan Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dew Broto, dalam jumpa pers di ruang media Kemenpora (22/12).
Sebelumnya, media Jerman
Speedweek memberitakan bahwa CEO Dorna Sports --penyelenggara MotoGP-- lebih memilih negara Finlandia dibandingkan Indonesia sebagai tuan rumah salah satu seri MotoGP 2017. Salah satu alasan yang diberitakan oleh
Speedweek adalah karena Finlandia lebih tertib dalam soal administrasi dan surat-menyurat.
"Tidak benar ada informasi Dorna akan membatalkan penyelenggaraan MotoGP 2017-2019. Pegangan kami adalah LoI (
Letter of Intent) yang sudah ditandatangai oleh Menpora (Imam Nahrawi) dan Carmelo (Ezpelata, CEO Dorna). Intinya di dalam LOI disebutkan bahwa LOI itu valid sampai tanggal 30 Januari 2016," ujar Gatot dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya seluruh kewajiban yang sifatnya administrasi dokumen harus diselesaikan sebelum tanggal itu," katanya sembari menegaskan
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Faisal Abdullah, dan Direktur Utama Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, juga turut hadir di jumpa pers tersebut.
Tinton menyampaikan bahwa Dorna sudah memberikan pernyataan mengenai keuntungan yang didapat jika MotoGP diadakan di Indonesia sejak 19 Oktober 2015. Menurut Tinton, pernyataan tersebut adalah rambu-rambu positif dari Dorna bahwa Indonesia layak menjadi tuan rumah MotoGP.
LOI mengenai MotoGP di Indonesia kemudian diterbitkan pada 16 November 2015. Dalam LOI tersebut tertulis agar Indonesia harus tanda tangan kontrak dengan Dorna selambat-lambatnya 30 Januari 2016 untuk memastikan posisinya sebagai tuan rumah.
Beberapa hal yang harus dirampungkan sebelum tenggat itu adalah kontrak dan Keputusan Presiden yang akan memayungi pekerjaan yang akan dilakukan kementerian terkait, misalnya saja Kemenpora dan Kementerian Pekerjaan Umum.
"Hari ini juga saya menerima surat kepastian dari Dorna bahwa berita tersebut tidak benar. Surat tersebut nantinya akan saya serahkan kepada Kemenpora. Intinya surat tersebut menyatakan bahwa kita tetap menjadi tuan rumah," tutur Tinton.
"Dengan adanya berita Finlandia jadi tuan rumah 2017, semakin membangun kita agar lebih siap ke depannya. Waktu sebelum ada kongres FIM di Spanyol, Pak Menteri (Imam) sudah dapat berita dari Dorna bahwa Finlandia juga membidik jadi tuan rumah 2017.
Nah maka itu Dorna minta kepada Pak Menteri supaya bikin LOI secepatnya."
(vws)