Para Mantan Pemain Bintang yang Jadi Pelatih Kaya Trofi

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 19:25 WIB
Zinedine Zidane perlu waktu hampir sepuluh tahun untuk menjadi pelatih utama sebuah tim profesional, sementara rekan-rekan satu era dia telah bergelimang trofi.
Diego Simeone membuat Atletico membuat kejutan di La Liga. (Reuters/Ruben Sprich)

Diego Simeone mengawali kariernya bersama klub Argentina, Velez Sarsfield pada 1987. Hanya butuh tiga tahun bagi Simeone untuk kemudian memulai peruntungan di klub Eropa.

Pisa yang pada musim 1990/91 masih berkompetisi di Serie A adalah tujuan pertama Simeone. Dua musim di sana, Simeone lalu hijrah ke Spanyol untuk bergabung Sevilla (1992-1994) dan Atletico Madrid (1994-1997).

Simeone lalu kembali ke Italia untuk bergabung dengan Internazionale (1997-1999) dan Lazio (1999-2003). Ia lalu kembali ke Atletico (2003-2005) dan menutup karier bersama Racing pada 2006 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang karier sepak bolanya, Simeone mengoleksi tujuh trofi bersama klub. Ia juga mengoleksi tiga trofi bersama timnas Argentina yakni Piala Konfederasi (1992) dan Copa America (1991 dan 1993).

Simeone mengawali karier kepelatihannya bersama klub tempatnya menggantung sepatu, Racing selama setengah musim. Ia menjadi pelatih-pemain di klub itu selama paruh musim 2005/06.

Setelah itu Simeone kembali ke negara asalnya dan sempa tmenjadi juru taktik Estudiantes, River Plate, San Lorenzo, dan Catania. Sepanjang karier kepelatihannya Simeone telah memenangkan tujuh trofi.

Salah satu yang paling fenomenal terjadi pada musim 2013/14. Simeone membawa Atleti menjuarai La Liga dan menembus final Liga Champions.

Mancini, Mantan Bintang Lazio yang Akrab Melatih Internazionale

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 ... 8 9 10 11
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER