Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, berharap persiapan menjadi tuan rumah MotoGP 2017 dan pemberian dukungan kepada Rio Haryanto untuk tampil di Formula One (F1) dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Indonesia harus tanda tangan kontrak dengan Dorna selambat-lambatnya 30 Januari 2016 sebagai syarat mendapatkan satu tempat tuan rumah di kalender MotoGP 2017.
Beberapa hal yang harus dibereskan sebelum batas waktu tersebut adalah Keputusan Presiden (Keppres) yang akan menjadi payung pekerjaan Kementerian terkait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersama Kementerian terkait terus melakukan pertemuan sampai kemudian ada draft final terkait Keppres MotoGP. Insya Allah Senin (11/1) sudah bisa kami rapat terbataskan di Istana Presiden dan menjadi pintu utama melibatkan seluruh pihak menyiapkan diri menjadi tuan rumah MotoGP 2017," kata Imam di Kemenpora, Kamis (7/1).
"Yang penting adalah di manapun nanti tempat penyelenggaraannya, dalam hal ini sentul karena belum ada tempat lain, maka saya kira keterlibatan semua pihak terutama swasta betul-betul kami harapkan. Karena ini penting untuk menjadi stimulan sekaligus motivasi bagi semua."
Terkait keterlibatan pihak swasta di ajang MotoGP, Imam optimistis akan banyak terlibat dalam memberikan sponsor. Ia juga ingin agar Sirkuit Sentul tidak semata-mata mengandalkan kemampuan dari pemerintah, tetapi juga dapat membuka diri dengan keterlibatan pihak swasta yang lain.
Hal tersebut diperlukan untuk melengkapi infrastruktur yang akan mendukung terselenggaranya MotoGP 2017 di Indonesia.
"Semua masih menunggu Keppres. Semoga setelah Keppres ini keluar maka semuanya akan memberikan laporan seperti apa tugas dan kewenangan itu. Termasuk kewenangan Kementerian dan lembaga," katanya.
"Misalnya yang menyiapkan deposit kepada Dorna itu pihak mana? Yang menyiapkan infrastruktur jalan? Bagaimana akses tol dari pintu keluar Sentul ke arena seperti apa? itu harus ada terobosan penting.”
Selain Kepres, Imam juga sudah meminta pihak Sentul menyiapkan masterplan MotoGP 2017 secepat mungkin. Kemenpora, ucap Imam, sudah memberi izin kepada Sentul untuk segera menyelesaikan masterplan dan kewajiban-kewajiban lain yang dibebankan Dorna kepada negara.
"Batas waktunya akhir Januari tanggal 30, begitu pula dengan Rio Haryanto," ucapnya.
Dukungan Menteri BUMN
Sama halnya dengan MotoGP, Imam berharap segala permasalahan menyangkut dana dukungan kepada Rio Haryanto dapat pula terselesaikan.
Baru 5 juta euro yang Rio dapatkan dari total 15 juta euro dibutuhkan untuk dapat tampil di F1. Imam berterimakasih kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, yang sudah menyampaikan kepadanya akan secepat mungkin mengundang investor swasta untuk membantu Rio.
"Karena Kementerian Keuangan tidak mungkin menyiapkan dana (untuk Rio), apalagi Kemenpora. Bu Rini sebagai orang yang ditunjuk Presiden untuk memotivasi dan mencari dana, sudah menyampaikan kepada saya untuk mengundang investor lain,” ucap Imam.
“Kami menunggu draft kontrak dari pihak Rio ke Manor. Kita sampai sekarang belum tahu kontraknya seperti apa dan dana 15 juta digunakan untuk apa? Ini kan belum ada di tangan kita. Kalau sudah jelas semua, pasti akan ada percepatan," ujar Imam.
(har)