Jakarta, CNN Indonesia -- Masterplan Sirkuit Sentul masih belum memenuhi ekspektasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sejumlah kekurangan masih juga ditemukan menjelang berakhirnya tenggat waktu (30 Januari) penyerahan ke pihak operator MotoGP, Dorna Sport.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengaku sudah menerima masterplan tersebut sejak Senin (18/1) dari Direktur Utama Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto.
Meski sudah diberikan masterplan Asian Games 2018 sebagai contoh dalam bentuk fisik hingga soft copy, masterplan MotoGP tetap tak luput dari kesalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah dapat masterplannya tapi tidak terstruktur. Tidak ada kata pengantar dan tidak seperti masterplan Asian Games 2018 yang dibuat Ketua Umum KOI Erick Thohir," kata Gatot.
Draft perencanaan yang dibuat pengeloa Sirkuit Sentul belum memaparkan beberapa aspek penting secara rinci. Mulai dari jumlah pebalap, siapa saja pihak yang terlibat, kuota penonton, hingga akses lalu-lintas.
Gatot pun sudah mengingatkan Tinton agar membuat masterplan sesuai dengan permintaan, yakni agar dibuat semirip mungkin dengan masterplan Asian Games 2018.
Tinton, ucap Gatot, mengatakan masterplan yang akan diserahkan pada batas waktu 30 Januari bukanlah seperti Asian Games, tapi masterplan dengan gambar sirkuit yang akan dipakai untuk MotoGP 2017-2019 mendatang.
"Okelah kalau itu memang diterima pihak Dorna, silakan. Tapi masterplan yang akan diakui pihak Sekretariat Negara itu yang seperti Asian Games," ujar Gatot.
(jun)