Jakarta, CNN Indonesia -- Juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, ingin perdebatan mengenai pantas tidaknya dia menjadi juara dunia MotoGP 2015 dihentikan. Pebalap asal Spanyol itu mengklaim pantas mengalahkan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi, untuk menjadi juara dunia MotoGP musim lalu.
Keberhasilan Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP musim lalu diwarnai kontroversi. Pebalap 28 tahun itu dituduh Rossi bisa menjadi juara dunia karena mendapat bantuan dari Marc Marquez (Repsol Honda).
Berbicara dalam acara peluncuran motor Yamaha M1 untuk MotoGP 2016 di Barcelona, Senin (18/1), Lorenzo berharap perdebatan mengenai gelar juara dunia MotoGP 2015 yang diraihnya dihentikan. Lorenzo mengklaim pantas menjadi juara dunia 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pebalap tercepat, dan satu-satunya yang pantas menjadi juara dunia. Saya melewati beberapa kondisi, beberapa nasib sial, kehilangan banyak poin. Tapi, pada akhirnya saya menjadi juara dunia, itu yang paling penting dan akan selalu diingat," ujar Lorenzo seperti dilansir
Fox Sport.
Banyak pihak mengklaim Lorenzo lebih pantas menjadi juara dunia musim lalu ketimbang Rossi. Pasalnya, juara dunia MotoGP 2010 dan 2012 itu lebih impresif di atas trek dan meraih kemenangan lebih banyak: 7 kali.
Mengenai perseteruan antara Rossi dengan Marquez, yang bermula dari insiden di GP Malaysia musim lalu, Lorenzo enggan ikut campur. Pebalap kelahiran Palma, Mallorca, itu hanya ingin fokus pada penampilannya sendiri.
"Saya tidak terlibat dengan insiden antara Marquez dan Rossi di Sepang. Itu bukan permainan saya, itu masalah yang harus mereka selesaikan sendiri," ujar Lorenzo.
"Saya hanya ingin fokus melakukan yang terbaik, dan statistik berbicara dengan sendirinya. Saya pebalap dengan kemenangan terbanyak, pole lebih banyak, keunggulan lap paling banyak, podium terbanyak, dan saya tidak harus membuktikan sesuatu lagi."
Lorenzo akan memulai usaha mempertahankan gelar juara dunia dengan tampil pada seri pembuka MotoGP 2016 di Sirkuit Losail, Qatar, 20 Maret mendatang.
(har)