Tanpa Model Bisnis Jelas, MotoGP Indonesia Bisa Batal

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 05:40 WIB
Hasrat Indonesia untuk menggelar MotoGP 2017 bisa gagal terwujud jika belum menemukan solusi model bisnis yang jelas dalam masterplan.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto bersama Direktur Sirkuit Sentul Tinton Suprapto. (CNN Indonesia/M. Arby Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasrat Indonesia untuk menggelar MotoGP 2017 bisa gagal terwujud jika belum mampu menemukan solusi model bisnis yang jelas.

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengaku belum juga menemukan model bisnis yang pas untuk diterapkan dalam penyelenggaraan MotoGP.

"Kami belum menemukan celahnya (model bisnis). Ketentuan yang ada sekarang APBNP belum bisa digunakan swasta murni karena kegiatan MotoGP ini termasuk ke dalam kegiatan komersial dan ada ikatan kontraknya. Tapi kami tidak putus asa, sejauh ini masih berusaha," tutur Deputi Gatot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keppres juga tidak akan terwujud jikalau model bisnis penyelenggaraan MotoGP di Indonesia tidak ditentukan. Kendati demikian, Gatot sudah memiliki rencana antisipasi agar ajang balap darat roda dua tersebut dapat tetap terselenggara.

"Dengan opsi bahwa sekiranya APBN mentok tidak bisa digunakan, pilihannya adalah seperti dulu. Dulu MotoGP pernah diselenggarakan di Indonesia dan skenarionya adalah tidak pakai APBN. Jadi artinya kami membuka peluang bagi dunia usaha supaya momentum ini tidak lepas," tuturnya.

"Kami nothing to lose. Kalau ini (MotoGP) tidak bisa dilakukan di Indonesia, ya sudah ini bukan rejekinya."

Indonesia terakhir kali jadi tuan rumah MotoGP pada tahun 1997. Ketika itu Tadayuki Okada dari Honda jadi juara di kelas 500 cc, Max Biaggi memenangi kelas 250 cc, dan Valentino Rossi jadi yang terbaik di kelas 125 cc. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER