Jakarta, CNN Indonesia -- Sosok mantan pelatih Semen Padang yang kini melatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, meninggalkan jejak rindu bagi para pemain yang pernah diasuhnya, salah satunya adalah penyerang Kabau Sirah Muhammad Nur Iskandar.
Pesepakbola berusia 29 tahun asal Jayapura itu mengaku rindu dengan kepribadian Jafri dan menganggapnya sebagai pelatih berkualitas.
"Senyum dan bicaranya khas, orangnya ramah dan baik. Ya, kangen juga. Kadang-kadang kami sering silahturahmi waktu di Padang, dia pelatih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita tidak berkunjung ke rumahnya, dia yang berkunjung ke rumah kita," kata Nur kepada para wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jumat siang (22/1).
Nur kini dilatih oleh Nilmaizar yang juga berasal dari Tanah Minang. Menurutnya, karakter melatih Jafri berbeda dengan Nilmaizar. Nur berpendapat Jafri memiliki kepribadian yang santai dan cuek, sementara Nilmaizar konsisten, benar-benar disiplin dan cukup keras.
Akhir pekan ini (24/1) kedua pelatih itu akan berduel dalam laga puncak Piala Jenderal Soedirman (PJS) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Nur mengaku termotivasi karena akan berhadapan dengan mantan pelatih. Menurutnya, Jafri adalah pelatih bagus yang memiliki strategi bagus sebagai senjatanya. Selain itu, Nur juga merasa kedua tim memiliki kemampuan yang sama kuat dan diisi oleh pemain-pemain yang mumpuni.
"Tapi mereka (Mitra Kukar) sering kurang fokus, mungkin bisa jadi salah satu faktor yang bisa kami atasi," kata salah satu kandidat pemain terbaik di turnamen tersebut.
Semen Padang dan Mitr Kukar sebelumnya pernah bertemu dan saling mengalahkan di babak sebelumnya. Di fase grup, Semen Padang menundukkan Mitra Kukar sementara di babak delapan besar berkebalikan.
Pemain 29 tahun itu berharap supaya pertandingan tidak perlu sampai babak adu penalti. "Lebih cepat lebih baik, pasti akan jadi pertandingan yang menarik," katanya.
Mahaka Sports and Entertainment sebelumnya telah menentukan Nur bersama dengan Rizky Pellu (Mitra Kukar), Yanto Basna (Mitra Kukar), dan Christian Gonzales (Arema Cronus), sebagai kandidat untuk penghargaan pemain terbaik. Ada hadiah Rp100 juta bagi mereka yang memikirkannya.
Nur mengaku tak terlalu memikirkannya dan lebih memprioritaskan juara bersama Semen Padang.
"Sudah sampai final sebenarnya sudah alhamdulillah, tapi saya ingin juara. Soal gelar biar orang yang menilai, kita kerja saja yang benar di lapangan," ucapnya.
(vws)