Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Ad-Hoc Pemilihan Presiden FIFA telah menetapkan lima kandidat yang akan bersaing pada kongres 26 Februari 2016.
Lima kandidat itu akan mengganti Sepp Blatter yang semula akan menyerahkan mandat kepada Kongres, namun telah disanksi Komite Etik FIFA selama delapan tahun.
Seperti dikutip dari
Reuters Lima kandidat yang akan bertarung itu adalah Pangeran Ali bin al-Hussein, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa, Gianni Infantino, Tokyo Sexwale, dan Jerome Champagne.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Presiden UEFA Michael Platini yang semula juga menjadi kandidat favorit terhambat. Pasalnya, serupa Blatter, Platini diasingkan Komite Etik FIFA dari sepak bola selama delapan tahun.
Dari lima kandidat yang telah ditetapkan Sheikh Salman (Presiden AFC) dan Infantino (Sekretaris Jenderal UEFA) menjadi favorit.
Infantino merupakan pria berkebangsaan Italia dan Swiss. Pria berusia 45 tahun itu merupakan Sekjen UEFA sejak 2009 silam. Ia bergabung dengan UEFA pada 2000 sebagai pengacara kuasa hukum.
Adapun Sheikh Salman adalah seoran gpria berkebangsaan Bahrain. Pria berusia 50 tahun itu saat ini selain menjadi Presiden AFC juga menjabat Wakil Presiden FIFA.
Kandidat berikutnya adalah Pangeran Ali. Pada pemilihan sebelumnya Pangeran Ali bertarung menjadi satu-satunya penantang Sepp Blatter dalam Kongres FIFA pada Mei 2015. Namun, jelang proses pemilihan presiden, Ali mundur sehingga Blatter terpilih secara aklamasi.
Ali merupakan seorang pangeran dari Yordania. Pria berusia 40 tahun ini mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden FIFA saat menyalonkan diri menjadi kandidat presiden FIFA tahun lalu.
Sama halnya seperti Ali, Champagne pun sempat berupaya menyalonkan diri menjadi kandidat presiden FIFA pada tahun lalu. Pria asal Perancis berusia 57 tahun itu gagal maju di Kongres karena kurang mendapat dukungan.
Champagne bekerja di FIFA selama 11 tahun. Ia merupakan penasihat bagi Sepp Blatter dan meninggalkan jabatannya pada 2010 silam.
Terakhir, Sexwale. Tokoh antiapharteid asal Afrika Selatan itu merupakan seorang pengusaha pertambangan. Pria berusia 62 tahun itu pernah menjadi bagian dari FIFA untuk satuan tugas antidiskriminasi.
(kid)