Jakarta, CNN Indonesia -- Sanksi kontreversial dalam olahraga balap sepeda telah dijatuhkan kepada seorang atlet sepeda asal Belgia.
Hukuman itu dijatuhkan kepada Femke Van den Driessche karena ia memasang sebuah mesin motor yang telah dimodifikasi dan disembunyikan dalam kerangka sepedanya. Sepeda itu digunakan Driessche untuk mengikuti kejuaraan dunia cyclo-cross di Zolder, Belgia.
Seperti dilansir dari
Reuters, Presiden otoritas sepeda internasional (UCI) Bryan Cookson dalam jumpa pers mengatakan, "Dalam hal ini jelas sekali terjadi sebuah kecurangan penggunaan teknologi. Ada motor yang disembunyikan. Saya tak pernah berpikir ada rahasia seperti itu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atlet muda berusia 19 tahun itu menolak tudingan tersebut. Pemudi itu mengatakan dirinya tak akan berani menggunakan sepeda dengan motor dalam balap U-23.
"Sepeda itu bukan punya saya. Saya tidak akan pernah curang," ujar Van den Driessche yang tak kuasa menahan air mata saat diwawancara saluran televisi Belgia,
Sporza.
Van den Driessche mengatakan sepeda itu memiliki bentuk dan model yang identik dengan miliknya. Sepeda itu, lanjut Van den Driessche, adalah milik temannya. Dan, katanya, mekanik tim telah melakukan kesalahan mengira itu sepeda miliknya dan memberikan itu kepadanya sebelum balap.
"Teman ini berputar-putar di lintasan pada Sabtu lalu sebelum meletakkan sepedanya di truk. Seorang mekanik lantas berpikir itu adalah sepeda saya, membersihkannya dan menyiapkannya untuk saya pakai balap," kata Van den Driessche.
Van den Driessche khawatir hukuman UCI itu akan mengakhiri kariernya. Namun, katanya, saat ini ia masih mengharapkan kesempatan kedua.
(kid)