Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah penyelenggaraan ajang MotoGP di Indonesia menjadi tanda tanya lantaran Sirkuit Sentul dipastikan tak akan menjadi tuan rumah. Namun, pihak Kemenpora Republik Indonesia menyatakan ajang balap motor elite dunia itu masih bisa dilangsungkan di Indonesia.
"Sekadar meluruskan saja, kami tak pernah mengatakan kata pembatalan, melainkan peninjauan ulang," ujar juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto, Senin (1/2) sore.
Sesuai dengan hasil rapat dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Gatot menambahkan, perlu diadakan kajian yang lebih mendalam terkait perlu atau tidaknya MotoGP di Indonesia. “Salah satunya, apakah ada aspek finansialnya?"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan kajian itu akan dilakukan oleh Kemenpora dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Di satu sisi, Kemenpar akan mengkaji aspek finansial dari pelaksanaan MotoGP di Indonesia. Sedangkan Kemenpora mendapat tugas meninjau ulang perlu atau tidaknya ajang balap motor elite dunia itu dibanding olahraga lainnya di Tanah Air.
Selain itu, Gatot juga mengakui pihaknya tengah mengkaji lokasi MotoGP dilangsungkan. Terlebih, setelah pelaksanaan di Sirkuit Sentul tak lagi dapat dilakukan. "Sentul sudah pasti
goodbye, area GBK juga tidak bisa digunakan.
"Saat ini tempatnya masih berada dalam tanda tanya," ujar Gatot, menambahkan. Namun, jika hasil kajian tak sesuai dengan keinginan, Gatot memastikan hal itu tak akan menjadi akhir mimpi pelaksanaan MotoGP di Indonesia.
"Kami akan meminta pada pihak Dorna (pemegang lisensi MotoGP) agar menunda kontrak, jadi bukan dimulai 2017 melainkan dimulai 2018," terang Gatot.
Sebelumnya, Menpora RI, Imam Nahrawi, juga menyatakan pihaknya akan terus mengupayakan gelaran MotoGP di Indonesia. "Kami tetap berusaha jadi (digelar), karena ini sudah menjadi harapan publik," ujar Imam.
Pihak Dorna sendiri dijadwalkan akan bertemu dengan pihak Kemenpora, Rabu (3/2), untuk membahas masalah ini.
(bac)