Jakarta, CNN Indonesia --
Penyerang Bayern Munich, Franck Ribery, menggugat salah satu penulis Perancis, Daniel Riolo. Itu lantaran tulisannya yang dianggap menghina Ribery dengan kata-kata ‘gengster’, ’sampah, dan ’si codet'.
Namun, Ribery rupanya kalah di pengadilan. Tuntutannya itu tidak dimenangkan pengadilan Paris. Sebelumnya, Riolo menulis dan menerbitkan buku dengan judul Racaille Football Club (Klub Sepak Bola Sampah) pada 2013 silam.
Dalam bukunya itu, ia menulis tentang kasus Ribery dan kompatriotnya di timnas Perancis, Karim Benzema terkait kasusnya soal prostitusi di bawah umur. Dalam kasus itu pun, nama kedua pemain akhirnya dibersihkan atasu tuduhan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku itu, Riolo menuding Ribery sebagai penjahat utamanya ketika ramai pemberitaan dagelan timnas Perancis di Piala Dunia 2010 lalu. Saat itu “Les Bleus” gagal lolos dari fase grup termasuk konflik di tim itu yang mewarnai kegagalan Prancis.
Riolo menggunakan istilah ‘sampah’, ‘si codet’, dan ‘gengster’ . Namun, pengadilan menganggap bahwa ia sudah menuliskan istilah itu secara objektif.
Menurut hakim, Riolo hanya merujuk pada istilah ‘gengster’ seperti yang digunakan Menteri Olahraga Perancis saat mengkritik kegagalan “Les Bleus” pada Piala Dunia 2010 silam.
Tuntutan Ribery terhadap Riolo pun dinilai sebagian pengamat Perancis sebagai sikap yang gegabah. Pemain berusia 32 tahun tersebut saat itu menuntut sang penulis buku itu sebesar 5.000 euro.
Pengacara Ribery pun mengajukan banding setelah tuntutan kliennya dikalahkan pengadilan Paris.
“Klien saya marah karena bahwa Majelis Hakim ke-17 menyatakan bahwa ini (tuntutan) merupakan penyalahgunaan prosedur dan menilai bahwa yang dilakukan tergugat adalah hak dasar yang harus dihormati,” ujar pengacara Ribery, Carlo Alberto.
(bac)