Jakarta, CNN Indonesia -- Mendatangkan pesepakbola papan atas dunia bukanlah sesuatu yang baru untuk klub-klub Liga Super China (CSL), yang telah menerapkan kebijakan 4+1 (4 pemain internasional+1 pemain Asia) sejak liga mereka terbentuk 12 tahun lalu.
Pesepakbola profesional di China menerima bayaran yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan liga olahraga lainnya di China. Banyak pemain dari Serbia, Brasil, Honduras, dan wilayah Amerika Latin lainnya yang terdaftar sebagai pemain asing di liga China.
CSL memiliki aturan yang secara ketat membatasi jumlah pemain asing maksimal 5 orang per tim. Jumlah tersebut termasuk satu slot untuk seorang pemain dari negara-negara Konfedrasi Sepak bola Asia (AFC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah tim boleh memiliki empat pemain asing di lapangan setiap pertandingan. Faktanya, lebih dari 150 orang Brasil telah bermain dalam CSL, dengan 22 pemain asal Negeri Samba yang aktif bermain musim lalu.
Akan tetapi yang tidak biasa dari sepak bola di China, selain dari rekor bayaran yang besar saat ekonomi China sedang melambat, adalah para pemain tenar dari klub-klub besar dunia pindah ke China saat dalam masa usia emas.
"Beberapa tahun lalu tidak seperti itu. Mustahil untuk klub-klub China untuk menandatangani pemain besar seperti yang mereka lakukan sekarang," kata Darko Matic, seorang gelandang Kroasia yang telah bermain untuk klub Beijing Guoan selama 10 tahun seperti yang dikutip dari
CNN.
"Mungkin 10 atau 15 tahun lalu tim-tim di China menandatangani pemain yang baru saja menyelesaikan kariernya, seperti pemain yang berusia 35 sampai 36 tahun. Sekarang, mereka menandatangani pemain yang benar-benar dalam usia terbaik untuk bermain bola."
Fenomena tersebut sudah ada buktinya. Juara Liga Champions Asia musim lalu, Guangzhou Evergrande, baru saja merekrut penyerang internasional Kolombia, Jackson Martinez dari Atletico Madrid.
Seperti dilansir Reuters, penyerang berusia 29 tahun itu dibeli dari Atletico dengan harga 42 juta euro atau setara Rp633 miliar. Martinez pun dinobatkan sebagai pesepakbola termahal di Asia.
"Tentu saja, jika Anda ingin pemain pada masa keemasan datang ke China, untuk datang ke sebuah negara di mana sepak bola masih berkembang, Anda harus membayar lebih dari nilai pasar dari pemain tersebut. Itu benar adanya," ucap Darko.
Musim ini sejumlah pesepakbola papan atas juga berhasil direkrut klub CSL. Jiangsu Suning membeli Ramires dari Chelsea dengan banderol 28 juta euro. Selain itu ada Fredy Guarin yang dibeli Shanghai Shenhua dari Inter Milan, dan Gervinho yang dilego AS Roma ke Hebei China Fortune dengan nilai 15 juta euro.
(har)