Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang duel lawan Yoshitaka Kato, Jumat (5/2), petinju Indonesia, Daud Yordan, tak buru-buru mengincar kemenangan Knock Out (KO) atas petinju Jepang tersebut.
Daud lebih memilih berkonsentrasi pada pukulannya dan jika kesempatan datang, barulah ia mendaratkan pukulan telak ke Kato.
"Saya tak memikirkan KO karena fokus saya adalah pukul, pukul, dan pukul," ujar Daud di Senayan, Rabu (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada titik untuk masuk dan selesaikan dengan KO baru saya pukul jatuh. Tapi selain itu (konsentrasinya) adalah pukul, pukul, pukul, dan tentunya menghindar."
Daud menegaskan telah mempersiapkan strategi khusus bersama pelatihnya, Craig Christian, untuk menghadapi Kato. Daud merasa lawannya itu memiliki satu titik lemah yang bisa dieksploitasinya.
"Dari yang saya perhatikan, Kato lebih memiliki kelemahan di area perut," ujar Daud.
Kelebihan dan Kekurangan Pelatih Baru
Laga melawan Kato sendiri merupakan kesempatan bagi Daud untuk menunjukkan peningkatannya di bawah asuhan Christian.
Sebelumnya, Daud memang dilatih oleh kakaknya, Damianus Yordan.
"Menurut saya dua-duanya punya poin plus minus sendiri. Craig memiliki kelebihan dan kekurangan, bang Damian juga memiliki kelebihan dan kekurangan," ujar Daud ketika ditanya tentang perbedaan pelatihnya.
"Craig lebih detail memperbaiki skill dan pengulangan-pengulangan dari dasar (bertinju). Sedangkan Bang Damian sudah kenal karakter saya jadi lebih pada penekanan karakter yang ada."
Laga tinju menghadapi Kato itu sendiri akan dihelat di Balai Sarbini, Jumat nanti.
Selain laga antara Daud dan Kato, pertarungan bertajuk Road to The World Champions itu juga akan diwarnai kembalinya salah satu legenda tinju Indonesia, Ellyas Pical, yang akan tampil dalam laga eksebisi selama dua ronde.
(ptr)