Jakarta, CNN Indonesia -- China begitu berambisi untuk memenangi lelang tuan rumah Piala Dunia dan suatu hari nanti menjuarai turnamen tersebut. Namun sebelum ambisi tersebut terwujud, China harus mengevaluasi penampilan mereka di panggung Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.
Di sana timnas China gagal mencetak satu gol pun. China menjadi juru kunci Grup C setelah kalah dari BRasil, Turki, dan Kosta Rika.
"Piala Dunia ini adalah ajang China untuk mengenalkan diri kepada dunia. 'Kami ada di sini dan ini yang kami lakukan'," kata Simon Chadwick, profesor olahraga dari Universitas Salford, seperti yang dikutip dari
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Piala Dunia ini dibutuhkan dalam hal reputasi China untuk menjadi salah satu negara sepak bola yang diakui secara global, untuk menjadi ahli di olahraga sepak bola," ucap pria yang dipercaya menjadi direktur teknik sepak bola China tersebut.
Chadwink mengatakan mendatangkan pemain bintang ke Liga Super China (CSL) adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas liga sepak bola di China.
Pernyataannya tersebut berdasarkan dari keberhasilan dari klub Guangzhou Evergrande. Juara dua kali Liga Champions Asia tersebut pernah dilatih Marcello Lippi dan kini ditangani Luiz Felipe Scolari.
Selain Scolari dan Lippi, mantan pelatih timnas Inggris dan Manchester City, Sven-Goran Eriksson, juga sudah tinggal di China sejak 2013. Eriksson yang melatih Shanghai SIPG baru saja merekrut penyerang Ghana, Asamoah Gyan.
Melihat fenomena tersebut, Chadwink memperingatkan China harus mendatangkan para pemain dan pelatih papan atas dunia dengan tujuan untuk membantu perkembangan sepak bola. Bukan semata-mata pemain atau pelatih tersebut datang ke China hanya karena uang.
"Jika Anda melihat seorang pelatih mengganti timnya setiap enam bulan, maka dia mungkin bukan tipe orang yang tepat untuk dimiliki," ucap Chadwink.
Nilai transfer yang fantastis jadi daya tarik bagi pesepak bola beken untuk mencicipi CSL. Walau pamor CSL masih di bawah liga-liga Eropa, tapi nilai transfer sejumlah pemain mereka mendominasi daftar pembelian termahal di musim dingin Januari 2016.
Seperti misalnya saja klub yang bermarkas di Nanjing Olympic Sports Center, Jiangsu Suning, yang memboyong Ramires dari Chelsea dengan mahar 28 juta euro atau sekitar Rp421 miliar.
(har)