Jakarta, CNN Indonesia -- Petinju Indonesia, Daud Yordan berhasil mempertahankan gelar WBO Asia Pasifik dan Afrika, setelah mengalahkan Yoshitaka Kato dengan
technical unanimous decision pada ronde kesembilan.
Dalam laga yang digelar di Balai Sarbini, Jumat (5/2), Daud bermain lebih agresif. Ia lebih banyak melancarkan pukulan masuk dibanding petinju asal Jepang itu. Kato sebenarnya bermain efektif namun gagal mencatatkan banyak pukulan masuk.
"Terima kasih atas seluruh pendukung yang telah menyaksikan saya. Kemenangan ini ditujukan pada abang saya," kata Daud usai pertarungan.
Mengawali pertandingan dengan tempo cepat, kedua petinju sama-sama memaksakan pertarungan jarak dekat sepanjang ronde pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ronde kedua tensi pertandingan semakin memanas, pukulan bertubi-tubi yang dilancarkan Daud beberapa kali menembus pertahanan Kato, yang sedikit terdesak.
Kato sendiri bukan tanpa perlawanan. Memasuki ronde ketiga, petinju asal Jepang itu terus memaksakan pertarungan jarak dekat dan sempat menyudutkan Daud ke pinggir ring.
Namun, menjelang akhir ronde ketiga Daud kembali menyudutkan Kato ke pinggir ring sambil melepaskan beberapa pukulan beruntun ke arah oetinju berusia 31 tahun tersebut.
Pada ronde keempat dan kelima, kedua petinju semakin intensif melakukan serangan dan beberapa kali keduanya sempat saling tertekan.
Hingga ronde ketujuh, kedua petinju tetap saling jual beli pukulan yang berhasil menembus pertahanan satu sama lain. Namun, Kato yang sempat beberapa kali menerima pukulan Daud masih menunjukkan stamina yang bagus.
Pada ronde kesembilan, stamina Daud yang terlihat menurun membuatbya beberapa kali gagal mempertahankan pertahanannya. Sedangkan, Kato yang tampil lebih sabar berhasil melukai pelipis Daud membuatnya harus mendapatkan pengecekan dari tim dokter.
Pertandingan akhirnya dihentikan pada ronde kesembilan setelah wasit menganggap cedera Daud terlalu membahayakan.
Akan tetapi, Daud berhasil mempertahankan gelar karena
technical unanimous decision karena dianggap lebih banyak mencatatkan pukulan masuk.
Sebelumnya, tak ada pemenang dalam laga perebutan gelar WBO Oriental kelas bulu yang sedang kosong, antara Defry Palulu dan Ray Juntilla.
Laga dihentikan di ronde kedua karena kedua petinju saling beradu kepala.
Defry sebenarnya memulai ronde pertama dengan baik dan beberapa kali menyarangkan pukulan kepada lawannya.
Tapi petinju dengan rekor 12 menang dan satu kalah itu lengah di ronde kedua dan ia sempat dipukul jatuh. Defry berusaha bangkit, dan kemudian sempat membuat lawannya terhuyung.
Akan tetapi keduanya kemudian beradu kepala dan Defry terjatuh. Petinju 25 tahun itu sempat bangkit sebelum bel ronde kedua berbunyi.
(sur)