Jakarta, CNN Indonesia -- Juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, menganggap Movistar Yamaha lebih memilih Valentino Rossi untuk menjadi juara musim lalu. Pebalap asal Spanyol itu juga mengklaim sejumlah staf Yamaha tidak suka melihat dirinya menjadi juara MotoGP 2015.
Hal itu diungkapkan Lorenzo dalam wawancara dengan
Motorsport.com. Lorenzo yang musim lalu mengalahkan Rossi dengan keunggulan lima poin di akhir musim, menganggap Rossi lebih disukai manajemen Yamaha.
"Saya tidak pernah khawatir Rossi lebih disukai media dan dia punya lebih banyak fotografer di sekitarnya. Saya juga melihatnya biasa Yamaha lebih memilihnya untuk menjadi juara dunia, karena ketenarannya, karena itu cara untuk menjual lebih banyak motor," ujar Lorenzo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lorenzo tidak khawatir Yamaha lebih memfavoritkan Rossi, selama tim asal Jepang itu bisa bersikap adil terhadap kedua pebalapnya.
"Bagi saya, hal terpenting adalah memiliki peralatan yang sama, karena saya percaya dengan kemampuan saya. Saya percaya dengan peraturan yang ada, saya bisa tampil bagus. Ini perusahaan Jepang dan sangat serius, mereka selalu mendukung saya semaksimal mungkin," ucap Lorenzo.
Keberhasilan Lorenzo menjadi juara dunia MotoGP untuk kali ketiga musim lalu diwarnai kontroversi. Pebalap 28 tahun itu diklaim Rossi mendapat bantuan dari pebalap Repsol Honda yang juga kompatriotnya, Marc Marquez, untuk bisa menjadi juara dunia.
Lorenzo mengatakan kondisi itu membuat kemenangannya tidak disukai sejumlah staf Yamaha. Namun, juara dunia MotoGP 2010, 2012, dan 2015 itu tidak mempermasalahkannya.
"Sejumlah bagian dari tim meninggalkan sirkuit (Valencia) dengan perasaan aneh, sedikit berbeda jika hanya ada satu pebalap Yamaha yang bersaing dalam perebutan gelar juara dunia," tegas Lorenzo.
"Kontroversi membuat sejumlah orang bersikap dingin, tapi saya pikir itu buntut dari apa yang terjadi di Sirkuit Sepang," sambungnya.
(har)