Jakarta, CNN Indonesia -- Pada awal milenium ketiga ini, Claudio Ranieri untuk kali pertama merasakan atmosfer sepak bola Inggris. Kala itu ia ditarik dari Atletico Madrid untuk menjadi manajer Chelsea pada 2000 silam.
Ia menjadi arsitek di Stamford Bridge hingga 2004. Tak ada trofi yang dipersembahkan Ranieri bagi Chelsea kala itu. Hanya gelar individu yang ia dapat yakni Premier League Manager of the Month untuk September 2003 dan Maret 2004.
Kala itu Ranieri membangun fondasi baru untuk tim Chelsea yang sukses di era selanjutnya. Ia membeli Frank Lampard dari West Ham United, Emmanuel Petit dan Boudewijn Zenden dari Barcelona, Jesper Gronkjaer dari Ajax Amsterdam, dan William Gallas dari Olympique Marseille.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pula yang memiliki andil untuk mengangkat kapten Chelsea saat ini, John Terry. Bahkan Arjen Robben serta Didier Drogba bisa datang ke Stamford Bridge tak lain karena andil Ranieri sebelum jabatannya berakhir.
Setelah empat musim bersama Chelsea, Ranieri hijrah ke Spanyol untuk melatih Valencia pada 2004 silam. Sejak saat itu, Ranieri tak lagi kembali ke kompetisi Inggris hingga pada musim 2015/16 ini.
Dan, apa yang sejauh ini ia perbuat bersama Leicester ibarat sebuah perbandingan 1:5000. Leicester kini berada di barisan terdepan untuk memburu gelar juara dengan selisih lima poin dari rival terdekat, Tottenham Hotspur dan Arsenal.
"Saya yakin banyak orang juga (terkejut), karena musim lalu Leicester hanya mencoba tak terdegradasi," kata Mario Melchiot, mantan bek Belanda yang membela Chelsea kurun waktu 1999-2004 seperti dikutip dari
Reuters.
Hal serupa diungkap Njitap Geremi dan Ed De Goey yang juga pernah bermain untuk Ranieri di Chelsea.
"Saya pikir kuncinya adalah setiap orang bekerja hingga 'kaos kaki lepas' sepanjang pertandingan. Mereka cepat dari mulai bertahan hingga menyerang dengan pemain seperti Riyad Mahrez dan Jamie Vardy di depan," kata De Goey yang bermain untuk Chelsea kurun waktu 1997-2003.
Melchiot mengatakan pada musim terakhir Ranieri di Chelsea, ia berhasil membawa skuat
The Blues itu finis di peringkat kedua--hampir sedikit lagi untuk juara.
"Dia adalah pemenang sejati. Dia akan memastikan anda tahu setiap pertandingan dalam latihan jadi anda bisa mengambil momentum kemenangan dalam pertandingan di akhir pekan," kata dia.
Hal itu diakui Geremi yang direkrut ke Chelsea oleh Ranieri. Menurut mantan bintang Kamerun itu Ranieri merupakan sosok pelatih yang menuntut kepada para pemainnya saat latihan.
"Para pesepak bola biasanya mengeluh ketika manajer mendorong mereka terlalu keras, tetapi penting untuk bekerja keras. Ketika anda berlatih keras, anda akan memiliki risiko kecil untuk menderita cedera," ujar Geremi.
(kid)