Jakarta, CNN Indonesia -- Kekalahan 1-2 Manchester City melawan Tottenham Hotspur bukan hanya soal kehilangan tiga angka dalam perburuan gelar juara, tapi semakin menegaskan Vincent Kompany dan kawan-kawan tak bisa berkutik melawan tim papan atas.
Sebagaimana dicatatkan
OptaJoe, ManCity hanya memenangi satu dari 10 pertandingan melawan tim di delapan besar Liga Primer Inggris musim ini, yaitu ketika menang 3-1 atas Southampton pada 28 November lalu di Stadion Etihad.
Pada sembilan pertandingan lainnya, City hanya bisa bermain imbang tiga kali dan kalah enam kali. Daftar kekalahan mereka pun mencakup ditekuk 1-4 oleh Spurs, 1-4 oleh Liverpool, 1-2 oleh Arsenal, 1-2 oleh West Ham, 1-3 oleh Leicester City, dan kekalahan yang mereka telan di Etihad kemarin malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skor-skor tersebut membuat ManCity kini menjadi tim di empat besar dengan jumlah kekalahan paling banyak yaitu tujuh kali. Mereka juga telah kebobolan 28 kali, tertinggal dari Tottenham yang baru dijebol 20 kali dan Arsenal 23 kali. Kompany dkk hanya unggul dari Leicester yang telah kebobolan 29 kali.
Kekalahan dari Spurs kini membuat City tertahan di peringkat empat dengan perolehan 47 poin, berselisih delapan poin dari Leicester di puncak klasemen.
Jika masih ingin merebut gelar juara, maka Manuel Pellegrini harus segera menyelesaikan permasalahan ini karena City masih akan menghadapi empat tim di zona delapan besar Liga Inggris yaitu Liverpool pada 2 Maret, menjamu Manchester United pada 20 Maret, bertandang ke markas Southampton pada 30 April, dan menjamu Arsenal pada 7 Mei nanti.
Pellegrini sendiri menganggap kekalahan dari Spurs merupakan imbas dari keputusan wasit Martin Clattenburg memberikan penalti yang kemudian sukses dieksekusi Harry Kane.
Pellegrini menganggap penalti itu merusak permainan ManCity. Sebelum gol penalti tersebut, ManCity benar-benar menguasai jalannya pertandingan dan mengurung pertahanan Tottenham.
"Itu momen kunci yang menentukan hasil pertandingan. Sebelumnya mereka tidak pernah melakukan tendangan ke gawang dan tidak punya peluang. Kami mengambil risiko, semangat tim bagus, tapi itu tidak cukup," ucap Pellegrini.
(vws)