Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah diguncang skandal demi skandal dalam 10 bulan terakhir yang berujung pada tumbangnya Sepp Blatter dari kursi kepresidenan FIFA, otoritas sepak bola dunia itu kini menggelar Kongres Luar Biasa untuk memilih pemimpin baru dan juga paket-paket reformasi.
Berikut poin-poin penting yang perlu Anda ketahui soal KLB tersebut
Kapan dan Di Mana Pemilihan Presiden FIFA Diadakan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilpres FIFA masih bertempat di kota Zurich dan digelar pada Jumat, 26 Februari ini. FIFA memilih untuk menggunakan Hallenstadion sebagai tempat KLB.
Hal ini membawa implikasi tersendiri karena stadion akan digunakan untuk pertandingan es hoki keesokan harinya. Akibatnya, pilpres FIFA harus diselesaikan maksimal hingga Jumat tengah malam.
Dikabarkan
BBC Sport, FIFA sendiri telah mengeluarkan dana £500 ribu untuk mengubah markas besarnya sebagai tempat pemilu cadangan, seandainya tenggat waktu itu tidak terpenuhi.
Bagaimana Mekanismenya?Sebelum pemilihan, setiap kandidat akan menyampaikan visi-misi di hadapan peserta Kongres selama 15 menit.
Pemilihan bisa dilakukan hingga beberapa putaran. Untuk menang di putaran pertama, seorang calon harus mengamankan minimal dua per-tiga dari total suara.
Jika tidak ada satu kandidat pun memenuhi syarat tersebut, maka pemilihan akan dilanjutkan ke putaran kedua. Kandidat harus mendapatkan suara mayoritas (minimal lebih dari 50 persen) untuk terpilih sebaga pemenang.
Jika masih belum ada kandidat yang bisa ditetapkan sebagai pemenang, maka pemilihan berlanjut ke putaran ketiga. Tapi tak semua kandidat bisa mengikuti putaran terakhir dan kandidat dengan suara paling sedikit di putaran kedua tereliminasi.
Kandidat ditetapkan sebagai pemenang jika mendapatkan suara mayoritas (lebih dari 50 persen). Jika belum ada pemenang, maka dilanjutkan ke putaran-putaran selanjutnya dengan mekanisme yang sama dengan putaran ketiga.
 Sheikh Salman menjadi kandidat terkuat presiden baru FIFA. (Stanley Chou/Getty Images) |
Berapa Jumlah Suara dari Tiap Konfederasi?FIFA terdiri atas enam konfederasi dan 209 anggota asosiasi. Tiap-tiap organisasi mewakili negara atau area yang indepenen.
Dalam prinsip demokrasi yang dianut FIFA, setiap anggota memiliki kekuatan suara yang sama. Artinya, Saint Kitts & Nevis yang memiliki populasi 40 ribu penduduk memiliki jumlah suara yang sama dengan Indonesia dengan 250 juta penduduknya, atau China yang memiliki lebih dari satu miliar jiwa.
Ke-209 anggota FIFA terbagi atas 46 anggota AFC (Asia dan Australia), 54 anggota CAF (Afrika), 35 anggota CONCACAF (Kepulauan Karibia dan Amerika Tengah dan Utara), 53 anggota UEFA (Eropa), 10 anggota CONMEBOL (Amerika Selatan), dan 11 anggota OFC (Oseania).
Untuk pemilihan kali ini, calon-calon presiden hanya memperebutkan 207 suara karena Kuwait dan Indonesia sedang disanksi FIFA sehingga tidak memiliki hak suara.
Siapa Saja Calon Presiden?Pangeran Ali bin al-Hussein (40 tahun, Presiden Asosiasi Sepak Bola Yordania)Ia ingin meningkatkan jumlah bantuan dana yang didapatkan oleh masing-masing negara anggota FIFA namun menginginkan adanya transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana.
Gianni Infantino (45, Sekretaris Jenderal UEFA)Ia berjanji akan meningkatkan jumlah peserta Piala Dunia menjadi 40 tim agar lebih banyak negara-negara 'kecil' bisa berpartisipasi. Ia juga ingin meningkatkan jumlah bantuan untuk negara-negara anggota FIFA menjadi £3,6 juta untuk setiap anggota.
Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa (50, Presiden AFC)Ia ingin memisahkan FIFA menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang mengurus masalah komersial FIFA dan juga satu bagian lainnya mengurusi manajemen Piala Dunia serta pengembangan sepak bola.
Jerome Champagne (57, Mantan Petinggi FIFA)Dengan visi "Harapan untuk Sepak Bola", Champagne ingin menghapuskan kesenjangan antara negara-negara adidaya sepak bola dan negara lainnya. Champagne juga ingin membuat sepak bola lebih modern dengan mengenalkan teknologi untuk membantu wasit, menempatkan wanita di peran-peran penting sepak bola, dan juga mengelola FIFA seperti badan publik.
Tokyo Sexwale (62, mantan menteri kabinet Afrika Selatan)Manifestonya adalah untuk menempatkan sponsor di kostum tim nasional agar asosiasi sepak bola bisa mendapatkan dana.
Apa Protes Pangeran Ali Terhadap Mekanisme Voting?Pangeran Ali ingin agar pemilihan dilakukan pada bilik suara yang transparan untuk memastikan setiap pemilik suara tak bisa mengambil foto hasil pilihan mereka. Ia mencurigai foto tersebut bakal dijadikan modus politik uang dalam pemilihan Presiden FIFA. Biasanya, setiap pemilih akan menyerahkan bukti foto untuk mendapatkan uang dari salah satu kandidat.
Pangeran Ali mengajukan penundaan KLB kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun kemudian ditolak.
Apa yang Akan Terjadi?Sheikh Salman menjadi favorit untuk menjadi pemenang. Ia mendapatkan dukungan dari Asia dan Afrika yang jika jumlah suaranya digabungkan bisa mengalahkan suara Eropa dan Amerika Selatan, dua konfederasi yang diprediksi memberikan suara untuk Gianni Infantino.
Menurut survey AFP, Tokyo Sexwale dan Jerome Champagne diprediksi hanya mendapatkan minim suara.
Akankah Krisis FIFA Selesai?Menurut survey Transparansi Internasional, 69 persen penggemar sepak bola tidak percaya kepada FIFA. Karena itu, presiden baru punya pekerjaan teramat besar untuk mengembalikan kepercayaan publik.
Presiden baru FIFA pun akan berhadapan dengan lima sponsor utama mereka (Adidas, McDonald, Coca-Cola, Visa, dan Budweiser) yang menuntut adanya proses reformasi independen. Hingga saat ini FIFA belum memenuhi permintaan tersebut.
Kejaksaan Agung Amerika Serikat dan Pemerintah Swiss pun masih melakukan penyelidikan terhadap skandal korupsi di tubuh FIFA yang berpotensi menguak kasus-kasus baru dan memunculkan tersangka lainnya. Jaksa Agung AS, Loretta Lynch, telah menyatakan bahwa ia tidak akan melepaskan satu pun koruptor FIFA yang memanfaatkan sistem keuangan AS untuk melakukan aksi kejahatan.
Baca Berita Selanjutnya:
Apa yang Akan Berubah Ketika Reformasi FIFA Terjadi? (vws)