Ketua Umum PSSI Sambut Biasa Saja Janji Pemerintah

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2016 15:30 WIB
Menurut La Nyalla Mattalitti, keputusan Presiden RI, Joko Widodo, baru dianggap bijaksana jika sanksi PSSI dicabut.
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, menyebut keputusan pemerintah bijak jika mencabut sanksi PSSI.
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah, melalui Menpora RI, Imam Nahrawi, masih mengkaji kemungkinan pencabutan sanksi pembekuan PSSI dalam satu atau dua hari ini. Rencana itu mencuat setelah adanya pertemuan segitiga antara Presiden RI, Joko Widodo, Menpora RI, Imam Nahrawi, dan Ketua Komite Reformasi FIFA, Agum Gumelar, di Istana Presiden, Rabu (24/2).

Namun, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, menyambut biasa saja janji pemerintah untuk mengkaji apakah sanksi dicabut atau tidak. "(Keputusan itu) biasa-biasa saja," ujar La Nyalla melalui pesan singkatnya kepada CNNIndonesia.com.

La Nyalla pun masih menunggu keputusan pemerintah dan berharap sanksi bisa langsung dicabut. "Dan memang sikap Presiden (Joko Widodo) mencabut (sanksi) itu sangat bijaksana," tutur La Nyalla.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengeluarkan surat pembekuan bernomor 0137 tahun 2015 terhadap PSSI pada tanggal 17 April 2015. Surat tersebut menegaskan bahwa Kemenpora memberikan sanksi administratif berupa tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI.

Selain tidak mengakui PSSI, pembekuan itu juga menjadikan setiap keputusan maupun kebijakan yang dihasilkan oleh PSSI termasuk Keputusan hasil Kongres Tahunan dan Kongres Luar Biasa tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, tidak sah dan batal demi hukum. Efek itu berlaku bagi organisasi, Pemerintah di tingkat pusat dan daerah maupun pihak-pihak lain yang terkait.

Kemenpora mengambil keputusan itu lantaran PSSI mengabaikan hasil rekomendasi BOPI tidak meloloskan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

Padahal, sebelumnya Imam sudah mengirimkan tiga kali surat teguran, dengan peringatan ketiga dikeluarkan pada 16 April 2015. Hingga tenggat yang telah ditentukan yaitu pada 18 April 2015 pukul 18.40 WIB, PSSI tidak memberikan jawaban.

Pembekuan itu pula yang menyebabkan FIFA memberikan sanksi kepada sepak bola Indonesia pada 30 Mei 2015. FIFA memberikan sanksi untuk Indonesia yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia. Bantuan yang disetop itu antara lain, dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.

Status sanksi Indonesia di tangan FIFA baru akan ditentukan pada Kongres Tahunan FIFA di Meksiko pada 12-13 Mei mendatang. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER