ISC Bikin PSMS Medan Tak Lagi Muram

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 18:06 WIB
Gairah PSMS Medah untuk bangkit dari masa kelam kian membuncah dengan kehadiran ISC 2016.
PSMS Medan antusias mengikuti Indonesia Super Competition (ISC) 2016 yang digelar PT Gelora Trisula Semesta (GTS). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Soccer Championship (ISC) tak hanya menjadi angin segar bagi klub-klub elite Tanah Air yang haus akan kompetisi. Gelaran ini juga menjadi ajang unjuk gigi klub-klub bersejarah yang berkutat di kasta kedua seperti PSM Medan.

Asa PSMS Medan untuk bangkit bersaing di kompetisi elite Tanah Air pun terbuka lebar dengan hadirnya kompetisi resmi yang kali ini bertajuk ISC.

"Pertemuan kali ini lebih hidup dari sebelumnya, mungkin karena ada angin segar dari pemerintah. Senang rasanya, anak-anak (pemain) bisa kembali berkiprah," kata sekretaris klub PSMS Medan, Helmi Yunus, kepada CNNIndonesia.com usai rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISC merupakan cikal bakal pengganti kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang sebelumnya dikelola PT Liga Indonesia. Kali ini, ISC dijalankan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang dipimpin Glen Sugita sebagai Komisaris Utama dan Joko Driyono menjabat Chief Executive Officer (CEO).

"ISC ini adalah jawaban dari harapan insan sepak bola, karena sudah lama PSMS terpuruk karena tidak ada kompetisi. Kalau ada kompetisi, harusnya kami sudah ada di ISL," ujar Helmi.

GST rencanya akan menggelar ISC A (kompetisi yang diikuti tim ISL) pada 23 April. Sedangkan ISC B yang diikuti klub-klub Divisi Utama akan dihelat pada 17 April.

Juara ISB B berhak mendapatkan Rp1 miliar sementara runner up dan peringkat ketiga masing Rp700 juta dan Rp350 juta.

PT GTS selaku operator akan melakukan subsidi kepada ISC B untuk mencegah krisis finansial di tengah jalan. Setiap klub akan diberikan Rp400 juta sebagai kompensasi keterlibatan di fase grup.

Masing-masing klub yang lolos ke babak 16 besar akan mengantongi suntikan dana tambahan sebesar Rp300 juta dan Rp 150 juta bagi tim yang melenggang ke perempat final.

Agar tidak mengulangi kasus penunggakan gaji, PT GTS berjanji memberikan sanksi tegas berupa pengurangan poin bagi klub yang telat membayar gaji pemain.

"Setiap klub yang telat dibayar gaji akan mendapatkan sanksi pengurangan poin. Menurut saya ini bagus. Jadi, owner tidak bisa sesuka hati kepada pemain," ucap Helmi.

Gairah Kebangkitan PSMS

Sejak beberapa tahun terakhir, PSMS mengalami masa kelam di kompetisi Tanah Air. Konflik kepengurusan manajemen semakin menenggelamkan pamor klub kebanggaan warga Medan itu dari prestasi.

Energi PSMS lebih sibuk mengurusi dualisme kepengurusan ketimbang membangun kekuatan untuk lolos ke level kompetisi tertinggi. Gairah PSMS kembali meninggi setelah dibina Pangkostrad TNI Letjen TNI Edy Rahmayadi.

Di bawah kendali pelatih Suharto AD, PSMS yang kini dihuni mayoritas pemain muda dari anggota TNI AD sukses meraih titel Piala Kemerdekaan 2015.

Hadirnya ISC membawa angin segar seluruh klub yang haus terhadap aktivitas sepak bola termasuk bagi PSMS, yang tengah bergairah bangkit dari keterpurukan. (jun)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER