Pro Duta Tolak Tampil di ISC dan LIT

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2016 19:59 WIB
Pro Duta FC tidak akan ambil bagian dalam kompetisi apapun selama otoritas sepak bola belum jelas.
Pemilik klub Pro Duta Sihar Sitorus menolak ikut kompetisi ISC maupun LIT hingga otoritas sepak bola Indonesia jelas. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Klub Divisi Utama Pro Duta FC mengambil sikap tegas terhadap ketidakjelasan kompetisi sepak bola Tanah Air. Klub yang dipimpin Sihar Sitorus itu memilih untuk tidak terlibat dalam kompetisi manapun hingga kondisi kembali normal.

Sihar berharap keputusan Pro Duta tidak memengaruhi posisi terakhir di level Divisi Utama jika otoritas sepak bola kembali jelas dan diakui pemerintah.

"Pro duta memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi ISC (Indonesian Soccer Championship) maupun Liga Indonesia Transisi (LIT) yang diselenggarakan Tim Transisi," kata Sihar di Jakarta, Jumat (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak ingin ikut kompetisi yang tidak bisa berikan kepastian otoritas, operator, dan bisnis komersial."

Menurut Sihar, kisruh antara Kemenpora dan PSSI yang menghentikan laju kompetisi membuat aktivitas pembinaan vakum.

"Bagi saya ini seperti dejavu. Ini adalah suatu ironi yang harus dihadapi. Pembinaan usia dini kami tidak lakukan untuk sementara ini karena ujungnya juga belum jelas," ujarnya.

Masa depan sepak bola Indonesia masih belum menemui titik terang sejak induk olahraga sepak bola, PSSI, dibekukan. Persoalan semakin pelik pasca-Kemenpora mengalami kekalahan di tingkat Mahkamah Agung (MA).

Belum lama ini muncul operator baru bernama PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang ingin menyelenggarakan ISC. Kali ini, giliran Tim Transisi yang berencana menggelar kompetisi bertajuk LIT.

Sejauh ini, Sihar mengaku belum melihat titik terang setelah pembekuan aktivitas PSSI. Hingga kini Kemenpora dianggap belum memiliki blue print yang jelas dalam upaya membenahi tata kelola sepak bola nasional.

Pengusaha asal Medan itu menegaskan, keputusan untuk tidak ikut ambil bagian dalam kompetisi manapun adalah pilihan rasional. Sebab, kedua kompetisi belum jelas arahnya dan bisa memengaruhi kesejahteraan pelatih dan pemain.

"Keputusan objektif harus kami ambil dan inilah yang terbaik. Karena kami tidak ingin terombang ambing atau mengombang-ambingkan banyak pihak (pelatih dan pemain)," katanya. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER